TERAWANGNEWS.com, BUTON – Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa (Pemdes), dan warga Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan Tahunan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2024.
Musdes dilaksanakan di Balai Desa Pertemuan Baaluwu Desa Matanauwe, Jum’at (12/01/2024).
Kegiatan tersebut dimulai sekira pukul 08.30 WITA, yang dipimpin langsung oleh Ketua BPD Matanauwe, Yudi Hardianto selaku penyelenggara kegiatan didampingi Kepala Desa Matanauwe, La Dangka, Babinsa Desa Matanauwe, Hijrah Sikola Djiu dan Pendamping Desa Matanauwe, serta Pendamping Desa Kecamatan Siotapina.
Sebelum acara dimulai, peserta Musdes terlebih dahulu menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipandu oleh moderator, La Rabaa.
Dalam sambutannya, Ketua BPD Matanauwe, Yudi Hardianto mengatakan, bahwa Musdes adalah Musyawarah Desa yang wajib dilaksanakan sebagai sarana menampung aspirasi, ide, gagasan dan pokok-pokok pikiran dari seluruh lapisan masyarakat sehingga nantinya bisa menjadi prioritas yang akan dilaksanakan di tahun 2024 sehingga tepat sasaran.
“Bahwa Musdes adalah Musyawarah Desa yang wajib dilaksanakan sebagai sarana menampung aspirasi, ide, gagasan dan pokok-pokok pikiran dari seluruh lapisan masyarakat sehingga nantinya bisa menjadi prioritas yang akan dilaksanakan di tahun 2024 sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan keinginan kita semua,” kata Yudi Hardianto.
Sementara itu Kepala Desa Matanauwe, La Dangka mengatakan, penggunaan Dana Desa (DD) ditahun 2024 ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2023 utamanya yang telah diatur didalam ketentuan yaitu Permendes dan Permenkeu, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan ketahanan pangan.
“Tahun 2024 ini sama seperti kemarin (2023-red) yaitu BLT sekitar 25 persen maksimal, kemudian ketahanan pangan 20 persen dari Dana Desa,” katanya.
Selain itu, prioritas penggunaan DD tahun 2024 lanjut La Dangka, juga akan fokus kepada penanganan stunting dan layanan kesehatan.
Tak hanya itu, mengingat masyarakat Desa Matanauwe saat ini tengah membuka lahan pertanian, maka penggunaan DD juga akan digunakan pada peningkatan jalan tani.
“Arah pembangunan kita soal perkebunan kita jalan tani, dan tahun ini katanya akan masuk jalan tani, kalo dia kena di desanya kita maka dana untuk jalan tani bisa kita minimalkan dananya,” lanjut La Dangka.
Amatan media ini, Musdes dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk menampung aspirasi, ide, maupun gagasan dari peserta Musdes yang dipandu oleh Ketua BPD Matanauwe, Yudi Hardianto.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh budaya dan puluhan masyarakat Desa Matanauwe.
Sebagai informasi tambahan, rapat akan kembali dilakukan dengan waktu yang belum ditentukan.
Penulis: La Ode Ali