Terawangnews.com, JAKARTA – Sejak Donald Trump berubah sebagai Presiden AS pada tahun 2017, dia telah berhasil mengumpulkan uang untuk pemilihannya kembali dari kantong miliarder.
Namun, di antara jutaan orang yang membantunya mengucurkan lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun ke dalam dana kampanye Trump, tak ada satupun dana dari kantong pengelola. Padahal, Trump termasuk salah satu miliarder dunia.
D mengutip rri.co.id, Trump yang merupakan presiden miliarder pertama Amerika belum memberikan satu dolar pun untuk kampanye sendiri dalam menyambut pemilihannya kembali.
Jika Trump tidak menulis cek sendiri pada hari pemilihan, dia akan menjadi Presiden miliarder pertama yang mengajukan tawaran ke Gedung Putih tanpa menyumbangkan uang untuk kampanyenya sendiri.
Calon presiden miliarder lainnya telah menghabiskan puluhan atau bahkan ratusan juta dolar untuk masuk ke dalam Gedung Putih mereka. Salah satunya adalah Michael Bloomberg yang menghabiskan lebih dari satu miliar.
Pengeluaran Trump tahun 2016 sejalan dengan kandidat miliarder sebelumnya. Dia memberikan USD66 juta (Rp970 miliar) untuk menjalankan Gedung Putih.
Hingga kini, masih belum jelas mengapa Trump, yang diperkirakan mencapai USD2,5 miliar (Rp36 miliar), tidak mengeluarkan uang untuk membuat dirinya terpilih kembali. Gedung Putih dan Organisasi Trump tidak meminta komentar.
Trump sejatinya pasti bisa menyumbangkan sesuatu untuk dirinya terpilih kembali. Tetapi, perusahaannya yang berbasis real estate telah terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, Forbes memperkirakan bahwa Trump memiliki sekitar USD160 juta atau Rp2.3 triliun dalam investasi likuid, dan dia harus mengembalikan atau menegosiasikan kembali hutang bisnis senilai USD900 juta Rp13,3 triliun yang akan jatuh tempo selama empat tahun ke depan.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul “Belum Keluarkan Dana Kampanye, Trump Terlilit Hutang”.