TERAWANGNEWS.com, BUTON – Menanggapi maraknya berbagai protes masyarakat terkait pekerjaan jalan aspal di Desa Rejosari, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sudah rusak diusia pekerjaan yang terbilang masih seumur jagung, membuat Kepala Desa Rejosari, Sahiruddin Badi angkat bicara.
Sahiruddin Badi mengaku, sebelumnya sudah pernah mengingatkan pihak kontraktor agar tidak menggunakan timbunan yang tidak berkualitas karena bisa berdampak pada rusaknya jalan.
“Sebenarnya saya sudah memberikan masukan ke kontraktornya melalui pengawas dan pekerana lapangannya agar tidak menggunakan timbunan yang bercampur tanah karena tidak bagus,” katanya melalui rilis yang diterima media ini, Jumat (14/3/2025) malam.
Namun, peringatan dan masukannya itu tidak diindahkan. Akibatnya, berpengaruh terhadap kualitas jalan, terbukti jalan sudah mulai rusak, diduga karena material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi.
Tidak berhenti disitu, lanjut Sahiruddin Badi, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah desa atas banyaknya keluhan masyarakat, maka Ia langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPR Buton untuk mencari solusi keterlambatan pekerjaan dan kerusakan jalan tersebut.
“Jadi sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah desa atas banyak keluhan, saya berkoordinasi dengan Dinas PU agar dipercepat keterlambatan pekerjaan dan mencarikan solusi aspal yang sudah rusak. Dan saat Musrembang juga saya koordinasikan dengan Sekretaris Dinas PU,” ungkapnya.
Selain itu, hingga saat ini dari lima deker yang dikerjakan tambah Sahiruddin Badi, baru tiga yang selesai, sementara duanya belum dikerjakan sama sekali. Untuk itu, Ia berharap dinas terkait bisa segera mencari solusi atas keluhan masyarakat Desa Rejosari.
“Sampai saat ini deker belum jadi baru dikerjakan 3 deker dan dua deker belum sama sekali dibikin. Saya berharap dinas terkait dapat mencarikan jalan terbaik. Kerena masyarakat sudah menunggu lama pengaspalan jalan ini sejak tahun 1997 sampai 2024, makanya masyarakat sangat berharap jalan yang dikerjakan ini bagu, tidak seperti sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, kontraktor pekerjaan proyek pengaspalan jalan tersebut, Onal belum bisa memberikan tanggapan saat dihubungi melalui chat WhatsAppnya. (Adm)