TERAWANGNEWS.com, BUTON – La Ode Rafiun paman dari korban yang meninggal dunia di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Buton geram atas kelakuan pihak rumah sakit yang mengakibatkan kemenakannya Wa Ode Minirna Talia (30) harus menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (19/3/2025) malam di rumah sakit.
Menurut Rafiun, salah satu penyebab meninggalnya Wa Ode Minirna Talia karena pihak rumah sakit diduga tidak memberikan surat rujukan yang mereka minta agar segera dirujuk ke Rumah Sakit Siloam atau Faga Husada, Kota Baubau.
“Alasannya kenapa nda dirujuk karena rumah sakit itu (RS Siloam dan Faga Husada – red) penuh,” kata Rafiun saat menghubungi media ini, Rabu (19/3/2025) malam.
Alasan yang diberikan pihak rumah sakit tidak diterima Rafiun dan keluarga korban lainnya. Sebab, menurut Rafiun, setelah pihaknya mengecek ke rumah sakit yang dituju khususnya di Siloam Baubau, rumah sakit tersebut tidak penuh dan belum pernah mendapat pemberitahuan rujukan dari RSUD Buton.
“Jadi alasannya pihak rumah sakit bilang itu ful rumah sakit di sana, tidak benar, karena setelah saya cek lewat kemenakan saya karena punya teman di sana dia tanyakan di UGD itu tidak ful dan pihak Siloam mengaku belum mendapat pemberitahuan rujukan dari rumah sakit di sini (RSUD Buton – red,” ungkapnya dengan nada tinggi.
Selain itu, yang membuat mantan Ketua DPRD Buton itu semakin geram adalah, selain alasan RS Siloam dan Faga Husada full atau penuh, pihak RSUD Buton juga sekaan membedakan antara pasien umum dan BPJS.
“Alasannya karena gunakan BPJS, saya bilang kalau begitu kenapa tidak jadikan umum saja. Mauku tangani dulu, di sana baru kita bicara, karena ini bicara nyawa. Ini malah kita menunggu dari jam 8 pagi tadi sampe malam ini dia meninggal ini saya punya kemenekan mereka nda mau rujuk. Bobrok memang ini pelayanan rumah sakit. Kemenakan saya saja mereka bikin begini apalagi masyarakat biasa,” ketusnya.
Menanggapi hal itu, Dirut BLUD RSUD Buton, Ridwan Saifun membantah hal tersebut. Menurutnya, pihak rumah sakit sudah membuat surat rujukan. Namun, karena rumah sakit yang dituju dalam hal ini RS Siloam dan Faga Husada penuh sehingga pasien tidak dirujuk.
“Bukan rumah sakit tidak mau rujuk, rumah sakit itu sudah membuat rujukan. Tapi proses rujukannya itukan sebelum kita merujuk pasien, kita harus konfirmasi dulu ke rumah sakit yang kita tuju, ada jawaban dari rumah sakit yang kita tuju mereka mau terima baru kita rujuk,” bantahnya melalui telepon, Rabu (19/3/2025) malam.
“Surat rujukan kita sudah buat tapi menunggu konfirmasi dari rumah sakit yang kita tuju tadi belum ada jawaban,” sambungnya.
Selain itu, Ridwan juga membantah adanya perlakuan berbeda terhadap pasien BPJS dan umum. Sebab, kata dia baik pasien umum dan BPJS prosedur rujukannya sama.
“Bukan karena dia peserta BPJS, mau BPJS dan umum sama prosedurnya itu rujukan, intinya pasien kita rujuk ketika sudah ada dari rumah sakit yang kita tuju itu dia mau menerima, tapi dia dia full baik Siloam maupun Faga Husada,” tandasnya.
Sekedar diketahui, almarhummah saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka di Kancinaa. Rencananya proses pemakaman akan dilakukan pada Kamis (20/3/2025) besok. (Adm)