TERAWANGNEWS.com, BUTON – Aneh tapi nyata, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi proyek pengaspalan jalan di Desa Rejosari, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bagaimana tidak, proyek yang menelan anggaran miliar rupiah tahun 2024 itu, kini sudah rusak, padahal usia pekerjannya baru seumur jagung.
Rusaknya jalan itu diduga karena dikerjakan tidak sesuai RAB atau asal jadi. Namun, pihak kontraktor berdalih kerusakan jalan akibat pengaruh hujan.
Berikut sejumlah fakta jalan rusak di Desa Rejosari yang baru berusia seumur jagung:
1. Jalan Rusak (Retak)
Meskipun usia pekerjaan baru seumur jagung. Namun, jalan yang dikerjakan tahun 2024 itu, kini sudah rusak atau retak-retak. Warga pun merasa kecewa atas kondisi jalan rusak tersebut. Padahal, mereka sudah sangat menantikan jalan mereka diaspal sejak 1997 lalu, kegembiraan warga pun seakan sirna.
2. Kontraktor Salahkan Cuaca
Namun, Onal yang mengaku sebagai kontraktor justru menyalahkan cuaca (hujan) atas rusaknya jalan tersebut. Terlebih, kata Onal pekerjaan itu masih dalam tahap pemeliharaan. Ia pun berjanji akan memperbaiki jalan tersebut.
3. Kades Pernah Ingatkan Kontraktor
Menyikapi hal itu, Kepala Desa Rejosari, Sahiruddin Badi mengaku sebelumnya telah mengingatkan pihak kontraktor agar tidak menggunakan material timbunan yang bercampur karena bisa berdampak pada rusaknya jalan.
“Sebenarnya saya sudah memberikan masukan ke kontraktornya melalui pengawas dan pekerana lapangannya agar tidak menggunakan timbunan yang bercampur tanah karena tidak bagus,” katanya melalui rilis yang diterima media ini, Jumat (14/3/2025) malam.
Namun, peringatan dan masukannya itu tidak diindahkan. Akibatnya, berpengaruh terhadap kualitas jalan, terbukti jalan sudah mulai rusak, diduga karena material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi.
4. DPRD Gelar RDP
Terkait itu, DPRD Buton sudah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas PUPR Buton. Hasilnya, dinas terkait berjanji akan memperbaiki jalan rusak tersebut.
“Jadi soal itu kita sudah pernah RDP dengan pihak PU, belum cukup satu minggu ini,” kata Ketua DPRD Buton, Mararusli Sihaji sambungan telepon, Kamis (13/3/2025) sore.
“Saya sampaikan ke Dinas PU waktu agar diperbaiki, dan katanya mereka akan perbaiki,” ujarnya.
5. Kabid Bina Marga PUPR Buton Tak Tahu Menahu
Menanggapi persoalan tersebut, Kabid Bina Marga PUPR Buton, MTB (inisial) justru mengaku tak tahu menahu soal itu. Alasannya, karena Ia tidak dilibatkan dalam pembahasan proyek pengaspalan jalan tersebut. Padahal, proyek tersebut masuk dalam bidang pekerjaannya.
“Soal paket pekerjaan itu saya nda dilibatkan,” kata MTB melalui via telepon WhatsApp, Kamis (20/3/2025) siang.
Ia pun tidak tahu alasan mengapa tidak dilibatkan. Namun, MTB menduga karena dirinya dianggap orang baru di Dinas PUPR Buton.
“Mungkin karena saya dianggap orang baru di PU makanya saya tidak dilibatkan. Padahal kalo mau bicara pengalaman, saya ini dari dinas PU Provinsi dan sudah lama saya bekerja di PU,” ujarnya. (Adm)