TERAWANGNEWS.com, BUTON – Kesabaran aktivis Buton terhadap janji-janji pemerintah nampaknya telah habis. Yulan Iskandar, Koordinator Lapangan aksi yang sebelumnya bertemu langsung dengan pejabat Pemda, kini secara terbuka mengatakan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Buton telah berbohong karena aktivitas pemuatan aspal yang diduga melebihi kapasitas masih beroperasi hingga saat ini.
”Kami datang dan bertemu langsung dengan Sekda Buton, Kadishub Buton, Kapolsek Pasarwajo, Asisten Dua, dan beberapa pejabat lainnya. Pertemuan itu terjadi saat aksi demonstrasi pada Senin, 25 Agustus 2025 lalu. Mereka berjanji akan menindak tegas perusahaan yang memuat aspal di atas kapasitas, bahkan mengancam akan mencabut izinnya,” tegas Yulan Iskandar.
“Namun, nyatanya janji itu tak lebih dari omong kosong.” sambung Yulan melalui rilis yang diterima media ini, Sabtu (6/9/2025) malam.
Menurut Yulan, pemuatan aspal yang menggunakan jalan umum semakin memperparah kerusakan infrastruktur dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Pernyataan dari Kadishub Buton yang menyebutkan bahwa kapasitas maksimal yang disepakati adalah 7 too dengan rincian 2 ton untuk kendaraan dan 5 ton untuk aspal telah dilanggar.
“Kami melihat sendiri truk-truk itu beroperasi dengan muatan yang jauh berlebih. Mereka berkendara secara ugal-ugalan dan meninggalkan banyak tumpahan material yang berserakan di jalan,” ungkap Yulan.
”Ini Adalah Kelalaian Perusahaan dan Kurangnya Pengawasan Pemda”
Melihat fakta di lapangan yang tidak berubah, para aktivis Buton kini menagih janji yang telah diucapkan di hadapan masa aksi. Mereka menilai, sikap pemerintah yang lamban dalam mengambil tindakan serius justru mengindikasikan ketidakseriusan dalam menegakkan aturan. “Ini bukan lagi soal oknum, ini adalah kelalaian perusahaan dan kurangnya pengawasan dari Pemda,” ujar Yulan.
Blokade Jalan jika Janji Tidak Ditepati
Sebagai bentuk tuntutan tegas, Yulan Iskandar dan para aktivis Buton dengan lantang meminta komitmen Sekda dan Kadishub untuk segera menghentikan seluruh aktivitas pemuatan aspal yang melanggar.
”Kami tidak mau lagi mendengar janji kosong. Kami menuntut Sekda dan Kadishub untuk segera memberhentikan aktifitas pemuatan aspal perusahaan ini dan mencabut izin penggunaan jalan mereka. Ini adalah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa pemerintah memang berpihak pada keselamatan masyarakat dan tidak tunduk pada kepentingan perusahaan,” seru Yulan.
Yulan menambahkan, apabila tuntutan dan komitmen ini tidak dipenuhi, pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil langkah yang lebih ekstrem.
“Apabila komitmen ini tidak dipenuhi, maka kami akan melakukan aksi jilid 2 dengan memblokade jalan untuk truk pemuatan aspal. Kami akan hentikan sendiri aktivitas mereka. Kami tidak akan membiarkan jalan-jalan kami hancur dan nyawa pengguna jalan terancam,” tegasnya.
Diakhir rilisnya, Yulan Iskandar yang merupakan bagian dari Front Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Buton (FMMPB) itu melontarkan dugaan yang paling serius yaitu jika Pemda Buton tidak berani mengambil sikap tegas, maka ia menduga Pemda telah melakukan kongkalikong dengan pihak perusahaan.
“Kami akan terus mengawal dan menyuarakan ketidakadilan ini sampai tuntas,” tutup Yulan memberikan peringatan keras. (Adm)