Diisukan sebagai Salah Satu “Otak” Polemik yang Terjadi di Buton, Pj Sekda La Ode Syamsuddin Tanggapi dengan Santai

Oplus_131072

TERAWANGNEWS.com, BUTON – Pj Sekda Buton, La Ode Syamsuddin tanggapi santai soal isu yang menerpa dirinya dikaitkan dengan polemik yang terjadi di Buton saat ini.

Syamsuddin kerap kali dikaitkan sebagai salah satu “otak” dari polemik yang terjadi saat ini, ia diisukan khususnya di media sosial sengaja menciptakan propaganda sehingga Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra buruk dimata masyarakat.

Menanggapi hal itu, Syamsuddin merespon dengan santai, dan menghormati pendapat demokrasi yang ditujukan kepada dirinya.

“Biasa saja, saya menghormati pendapat demokrasi orang, saya tidak anti kritik,” kata Samsudin melalui sambungan WhatsApp, Jumat (3/10/2025) siang.

Ia malah memberikan apresiasi kepada mahasiswa baik itu dari MmI, IMM maupun OKP lain yang telah menyuarakan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa.

“Lalu juga terhadap ade-ade mahasiswa baik dia HmI, IMM atau OKP lain diawal mereka aksi saya sudah sampaikan bahwa saya apresiasi apa yang mereka lakukan,” sambungnya.

“Kita apresiasi bahwa ada teman-teman atau masyarakat memberikan kritik kepada kita karena kita butuh koreksi dalam rangka mengawal jalannya pembangunan karena kalo ngga ada kontrol sosial ya gimana,” katanya lagi.

Ia pun mengakui bahwa, dirinya tidak terlalu percaya diri terhadap apa yang dikerjakannya sebagai pelayan publik sudah memberikan yang terbaik. Sebab, terlepas benar atau salah itu tentu sebagai pengingat bahwa tidak boleh sesat dalam menjalankan sistem pemerintahan.

“Saya tidak juga terlalu percaya diri apa yang saya lakukan sebagai pelayan publik sudah baik-baik saja. Kan kembali kita menarik terlepas benar atau salah ini akan mengingatkan kita kembali untuk menyegarkan ingatkan kita bahwa kita tidak boleh sesat dalam pemerintahan ini,” jelasnya.

Terhadap oknum-oknum yang mengaitkan dirinya dengan polemik yang ada, ia tidak akan mungkin melepaskan jabatannya saat ini sebagai Ketua KAHMI hanya karena adanya isu yang menerpa dirinya.

“Kebetulan saya sebagai Ketua KAHMI dan tidak mungkin saya lepas hanya karena tiba-tiba ada ade-ade saya yang menyampaikan pandangannya, toh mereka juga ada proses pembelajaran, nanti juga akan merenung dan mendiskusikan kembali,” tegas Kadis Kebudayaan Buton itu.

Namun, ia juga menilai oknum-oknum yang mengaitkan dirinya dengan yang terjadi saat ini, telah melampaui batas kecerdasan dirinya.

“Agak melampaui batas kecerdasannya diatas saya karena dia (oknum – red) selain sebagai orang pintar juga berperan sebagai paranormal, itukan teori cocoklagi,” tutupnya. (Adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *