Pertumbuhan Ekonomi di Buton Masih Jauh dari Rata-Rata Nasional, Kepala BPS Sarankan Ini ke Pemda

Oplus_131072

TERAWANGNEWS.com, BUTON – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga triwulan II tahun 2025 baru mencapai 2,56 persen. Hal ini jauh di bawah rata-rata nasional mencapai 5,12 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buton, Zablin kepada sejumlah awak media, Selasa (28/10/2025).

“Pertumbuhan ekonomi Buton pada 2025 sebesar 2,56 persen, sementara tahun sebelumnya mencapai 3,2 persen. Angka ini menunjukkan perlambatan yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat,” kata Zablin.

Selain itu lanjut Zablin, kondisi ekonomi di Buton juga tertinggal dibanding beberapa kabupaten lain di Sulawesi Tenggara. Kabupaten Buton Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,32 persen, Buton Utara 3,6 persen, dan Kabupaten Konawe mencapai 11,82 persen atau tertinggi di Sulawesi Tenggara.

Ia juga menyebut, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buton pada Maret 2025 mencapai 13,46 persen atau sekitar 13.890 jiwa. Angka tersebut menempatkan Buton di posisi ketiga kabupaten dengan penduduk miskin tertinggi di Sulawesi Tenggara, setelah Kabupaten Konawe Kepulauan (14,42 persen) dan Buton Selatan (13,74 persen).

Meski begitu, tingkat kemiskinan di Buton mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, BPS mencatat persentase penduduk miskin mencapai 13,96 persen, atau turun sekitar 0,5 persen dalam satu tahun terakhir.

Zablin menilai belum optimalnya sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah turut memengaruhi. Salah satunya adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari total anggaran MBG, sekitar dua pertiga digunakan untuk pengadaan bahan baku. Jika bahan baku tersebut diperoleh dari luar daerah, dampak ekonominya tidak langsung dirasakan masyarakat lokal.

“Ketika kebutuhan bahan baku didatangkan dari luar, masyarakat Buton tidak mendapatkan manfaat ekonomi yang cukup. Padahal sekitar 30 persen anggaran MBG bersumber dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Meski begitu, Zablin menilai Kabupaten Buton memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi lokal. Untuk itu, ia menyarankan ke Pemda agar bisa mengembangkan sejumlah sektor yang ada seperti pariwisata, perikanan budidaya, pengembangan rumput laut di Desa Wakalambe, dan industri kecil menengah di Desa Holimombo.

Sebab, penguatan sektor-sektor tersebut dapat menjadi kunci untuk menekan angka kemiskinan di Buton dalam beberapa tahun mendatang. (Adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *