Dugaan Jual Beli Jabatan Eselon 3 dan 4 di Pemkab Buton, Hariasi: Mereka Dimintai Uang Rp30 Juta – Rp40 Juta

TERAWANGNEWS.com, BUTON – Jabatan Eselon 3 dan 4 di lingkup Pemerintah Kabupaten Buton diduga diperjualbelikan. Hal itu diungkapkan mantan Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad, S.H, Kamis (3/10/2024) malam.

Menurut Hariasi, dugaan jual beli jabatan itu diketahuinya atas pengakuan dari para pejabat yang ingin menduduki jabatan tersebut, mereka dimintai uang Rp30 juta – Rp40 juta per orang. Namun, mereka tak menyahuti permintaan tersebut.

“Dimintai sekitar 30 sampai 40 juta per orang, tapi mereka tidak menyetor, dan mereka diberitahu akan ada pelantikan di Bulan Oktober ini,” ungkap Hariasi.

Sayangnya, Hariasi tak menyebutkan siapa oknum yang meminta uang tersebut.

Terkait itu, Hariasi juga menduga Pemkab Buton dibawah kepemimpinan La Haruna sebagai Pj Bupati Buton akan melanggar Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 jika melakukan pelantikan di Bulan Oktober 2024 ini, karena berdasarkan ketentuan tersebut, gubernur atau wakil gubernur, bupati atau wakil bupati, dan walikota atau wakil walikota dilarang melakukan penggantian pejabat selama 6 bulan sebelum penetapan pasangan calon sampai dengan akhir jabatan, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari menteri.

Kepala daerah juga dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 bulan sebelum tanggal penetapan paslon sampai penetapan paslon terpilih.

“Untuk itu, demi terciptanya Buton yang kondusif apalagi dalam menghadapi Pilkada yang tidak lama lagi ,maka saya meminta kepada Pj Bupati Buton untuk bersama-sama menjaga kondisi Buton yang kondusif seperti ini,” pungkasnya.

Terkait itu, Pj Bupati Buton, La Haruna dengan tegas membantah adanya dugaan jual beli jabatan tersebut.

“Tidak ada, siapa yang minta, dikasih ke siapa, nda pernah saya minta uang saya,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/10/2024) sekira pukul 09.50 WITA.

Malahan ia menduga, ada oknum-oknum tertentu yang mungkin mencari uang dengan mengatasnamakan orang lain.

“Ini ada orang-orang, mungkin dia cari uang dia jualmi nama orang,” duganya.

Selain itu, Haruna juga membantah mengenai informasi akan adanya pelantikan di Bulan Oktober 2024 ini.

“Tidak ada,” tegasnya. (Adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *