TERAWANGNEWS.com, BUTON – Anggota DPRD Kabupaten Buton, Rahman meminta agar memaklumi minimnya serapan anggaran Pemda Buton pada semester pertama tahun 2025 ini.
Hal itu diungkapkan Rahman saat Rapat Kerja bersama Eksekutif di Kantor DPRD Buton dengan agenda membahas laporan realisasi anggaran semester pertama dan prognosis untuk 6 berikutnya, Rabu (20/8/2025).
“Saya hanya menyampaikan perlunya untuk kita semua maklum bahwa apa yang menjadi realisasi yang masih sangat minim, ini tentunya tidak terlepas dari persoalan-persoalan lain yang harus kita maklumi,” kata Rahman.
“Memang politik dari pusat sampe daerah itu harus menjadi bagian yang harus menjadi pertimbangan untuk kita semua, jangan semata-mata kita masuk di wilayah teknis yang kemudian seolah-olah pemerintah daerah maupun dinasnya itu tidak bekerja maksimal,” sambungnya.
Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya serapan anggaran tersebut kemungkinan karena OPD sulit atau belum memahami apa yang menjadi sasaran yang akan dicapai dikaitkan dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Buton saat ini.
“Jadi saya melihat begini, anggaran ini dirancang oleh pemerintahan sebelumnya, kemudian barang kali sulit atau belum dipahami apa yang menjadi sasaran dikaitkan dengan visi misi Bupati Buton, inikan dua hal yang berbeda,” jelasnya.
“Belum perubahan-perubahan Perda, Peraturan Mentri, peraturan dari pusat yang mengharuskan postur APBD itu diatur kembali. Jaadi saya lihat memang pemahaman terhadap perencanaan sebelumnya, disesuaikan dengan visi misi Bupati baru itu akan sulit jadi kita maklumi tapi jangan yang untuk 2026,” tutup Politisi dari PPP itu.
Sebelumnya dalam rapat tersebut, sejumlah Anggota DPRD diantaranya Rahman Pua mempertanyakan rendahnya serapan anggaran pada semester pertama tahun 2025. Terlebih pada serapan anggaran belanja modal yang begitu minim, berbeda dengan belanja pegawai yang realisasinya mencapai 51 persen, namun tidak berbanding lurus dengan serapan belanja modal.
Menurut dia, rendahnya serapan anggaran tersebut, menunjukan Pemda Buton tidak serius untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kesimpulan saya lemahnya atau lesunya perekonomian masyarakat atau pergerakan ekonomi kita ini sangat mengkuatirkan. Pertumbuhan ekonomi kita ngga jalan, saya juga ngga ngerti, tapi melihat proses semester 1 ini tidak serius menaikan ekonomi kita,” katanya.
Melihat rendahnya serapan anggaran tersebut, Rahman Pua dan Anggota DPRD lainnya seperti Adison, Farid dan Rudini Ncea meminta pimpinan rapat Mararusli Sihaji selaku Ketua DPRD Buton untuk memberikan rekomendasi kepada Bupati Buton agar melakukan evaluasi terhadap para Kepala OPD yang dianggap tidak mampu merealisasikan anggaran yang diberikan. (Adm)