TERAWANGNEWS.com, – Selama tiga tahun, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Desa (Pemdes) sekira Rp300 juta lebih.
Direktur BUMDes Sampuabalo, La Ode Sulman merinci, di tahun 2017 pihaknya mendapatkan penyertaan modal sekira Rp60 juta. Kemudian, di 2018 sebesar Rp131 juta lebih, dan di 2019 yaitu Rp171 juta lebih.
“BUMDesnya kita inikan baru terbentuk pada tahun 2017, dan ditahun 2017 kita dapat penyertaan modal sekitar 60 juta, di 2018 itu 131 juta sekian, dan di 2019 itu 171 sekian,” katanya belum lama ini.
Untuk 2017, pihaknya fokus ke simpan pinjam. Kemudian 2018 pngadaan perpipaan dan knockdown, dan 2019 pengadaan mobil open cup dan pengelohan abon ikan.
“Kalo simpan pinjam itu seperti biasa, kita kasih waktu masyarakat itu 15 bulan dengan bunga 2 persen,” ujarnya.
“Tapi kita itu targetnya lebih kepada bagaimana masyarakat bisa berusaha dengan modal itu sehingga usaha masyarakat bisa berjalan,” sambungnya.
Sementara untuk pengolahan abon ikan lanjut Sulman, pihaknya menggunakan sistem bagi hasil yang dikerjakan oleh ibu-ibu di desa tersebut.
“Kalo abon sistemnya bagi hasil, yang diperkejakan ini masyarakat, kemudian masyarakat dapat hasil dan BUMDes juga dapat 1 bagian disitu, soal pemasarannya BUMDes juga lakukan pemasaran serta masyarakat itu sendiri, dan rata-rata jni yang dipekerjakan ibu-ibu yang tidak punya kegiatan,” jelasnya.
Imbas dari pandemi Covid1-19 tambah Sulman, ditahun 2020 dan 2021 ini pihaknya tidak mendapatkan penyertaan modal dari Pemdes Sampuabalo.
“Kemarin itu sempat kita bahas lagi, tapi kayaknya tidak jadi karena Corona ini,” pungkasnya.
(al)