TerawangNews.com, JAKARTA -Tumbuhnya partai politik baru bernuansa Islam mencerminkan isu politik identitas cukup populer atau dipopulerkan kembali.
“Ini ditangkap sebagai momentum di mana isu politik identitas terutama berbasis agama sedang cukup populer atau dipopulerkan kembali,” sebut Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI), Dr. Ade Reza Hariyadi, Rabu (11/11/2020) seperti dikutip dari rri.co.id.
Ade mengatakan, harapan para pendiri ini dapat dikatakan cenderung untuk menjadi kekuatan politik alternatif di luar partai-partai yang ada.
“Harapannya menjadi mainstream politik alternatif atau kekuatan politik alternatif di luar partai-partai yang sudah ada ya,” ucapnya.
Ade mengungkapkan, munculnya partai baru ini harus memberikan isu politik baru, yang sesuai perubahan zaman, dan tidak dapat hanya semata membawa politik historical semata.
“Kalau kita belajar dari pengalaman di pemilu 99 dan hingga 2004. Saya kira bermodal politik historical saja tidak cukup untuk menjadi pondasi bagi eksistensi partai di masa depan,” ungkapnya.
Diketahui, beberapa partai bernuansa Islam sudah mulai bermunculan. Salah satunya Partai Masyumi Reborn.
Deklarasi resmi dan rencana pencalonan anggota partai, digelar di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020).
Dalam acara tersebut, Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) A. Cholil Ridwan mengatakan, pihaknya resmi mengajak Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk ikut menjadi anggota Majelis Syuro Partai Masyumi.
“Mudah-mudahan UAS bisa menjadi anggota Majelis Syuro,” kata Cholil saat menyampaikan pidato dalam deklarasi Partai Masyumi yang disiarkan secara virtual, Sabtu (7/11/2020).
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul “Parpol Islam Menggeliat, Politik Identitas Dipopulerkan” (ali).