IDI Minta Libur Panjang Desember Dibatalkan

TerawangNews.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih kembali mendesak pemerintah untuk membatalkan libur dan cuti bersama pada akhir Desember 2020. Menurut Daeng, libur panjang berdampak secara tak langsung terhadap peningkatan kasus kematian dokter.

Untuk diketahui, data Tim Mitigasi IDI mencatat 180 kematian dokter setelah terpapar virus corona (Covid-19).

Daeng menjelaskan kematian dokter menunjukkan beratnya beban tenaga medis di rumah sakit. Sementara itu, pasien Covid-19 terus berdatangan sehingga potensi penularan pada tenaga kesehatan terus meningkat.

“Biang keroknya ini tingginya pasien di RS, sehingga beban pelayanan tinggi, menyebabkan nakes tertular dan gugur. Terus terang peristiwa ini terjadi karena kasus Covid-19 meningkat setelah libur bersama,” kata Daeng dalam dialog ‘Menyikapi Tren Kenaikan Kasus Covid-19’ di Youtube BNPB, Senin (30/11/2020) dikutip dari CNNIndonesia.com.

“Karena libur bersama memprovokasi atau memicu aktivitas kerumunan, sehingga untuk mencegah lonjakan besar, kami sebenarnya sangat memohon untuk mempertimbangkan kebijakan libur bersama ditiadakan,” ujarnya menambahkan.

Daeng lantas menyinggung kerugian kehilangan satu tenaga dokter. Menurutnya, seorang dokter tak diproduksi dengan mudah karena untuk menjadi dokter dibutuhkan waktu lama. Belum lagi, untuk menjadi dokter spesialis bisa memerlukan waktu 10-15 tahun dengan biaya yang tidak murah.

Daeng menyatakan kehilangan satu tenaga dokter, artinya ada sekitar 5 ribu orang di Indonesia yang terancam tidak mendapatkan perawatan spesialis.

“Saya khawatir ini semakin banyak yang menginfeksi petugas kesehatan, banyak yang gugur, kita tahu petugas kesehatan itu produksinya tidak banyak dan tidak murah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Daeng meminta setiap pimpinan daerah dan tokoh masyarakat untuk mencontohkan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona agar menjadi teladan yang ditiru oleh masyarakat.

“Kasih contoh komitmen melakukan protokol kesehatan 3M, jangan sampai lengah. Kalau lengah tidak melakukan 3M, pimpinan masyarakat tidak memberi contoh, tidak mengkampanyekan, tidak mengarahkan anggota masyarakatnya, kita khawatir ke depan akan semakin tinggi [kasus Covid-19],” katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bakal menyampaikan sejumlah opsi pemangkasan libur panjang dan cuti akhir tahun ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Muhadjir, berbagai pilihan libur akhir tahun merupakan hasil rapat tingkat menteri yang digelar pada Jumat (27/11) pekan lalu di kantornya. Ia akan menjelaskan opsi-opsi itu dalam rapat terbatas dengan Jokowi.

Artikel ini telah tayang di CNNIndonesia.com dengan judul “180 Dokter Gugur, IDI Minta Libur Panjang Desember Dibatalkan,”.

(al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *