Menyongsong Tahun Baru 2021, La Bakry Minta Warga Tak Lakukan Kerumunan

TerawangNews.com, BUTON – Bupati Buton, La Bakry mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan terjadinya kerumunan dalam menyambut tahun baru 2021.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

“Diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19,” kata La Bakry kepada terawangnews.com melalui WhatsAppnya, Selasa (22/12/2020) pagi.

Selain itu lanjut La Bakry, sesuai dengan surat edaran Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak akan ada perayaan dimalam pergantian tahun.

“Tidak ada kegiatan perayaan tahun baru sesuai surat edaran Gubernur Sultra,” tutup Ketua DPD II Golkar Buton ini.

Sebagai tambahan informasi, menjelang pelaksanaan kegiatan keagamaan akhir tahun 2020 dan penyambutan tahun baru 2021, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama TNI, POLRI, dan Forkopimda menggelar Rapat Koordinasi Kegiatan Akhir tahun 2020 dan menyambut tahun baru 2021 di Aula Merah Putih Rujab Gubernur Sultra, Kamis, 7 Desember 2020.

Rapat yang dipimpin Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, SH mengatakan bahwa, pada tanggal 31 Maret 2020, lintas agama telah menandatangani seruan bersama tentang Peran Umat Beragama dalam Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19, dimana poin-poin yang tertuang dalam seruan bersama Majelis Agama Provinsi Sultra agar dilaksanakan secara bersama-sama khususnya dalam menghadapi kegiatan akhir tahun 2020.

Gubernur mengatakan memasuki masa new normal, pandemi masih terus berlangsung. Berdasarkan Permendagri dan Pergub, imbauan Gubernur tentang mematuhi ketentuan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan termasuk pesta perkawinan dan demonstrasi untuk selalu dipatuhi.

Terkait kegiatan keagamaan di akhir tahun, tugas para ulama, pendeta, biksu untuk memberi pencerahan terhadap masing-masing umat dalam menghadapi kegiatan akhir tahun 2020 dengan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Gubernur berpesan agar ulama dan pemerintah harus bersatu dalam menjaga NKRI, stabilitas nasional dan stabilitas di daerah, serta menjaga kamtibmas.

Tidak kalah penting pembinaan kehidupan beragama dalam mewujudkan tri kerukunan umat beragama. Ini yang terpenting dalam membangun harmonisasi antara pemerintah dan umat beragama.

Di akhir rapat, terdapat beberapa poin yang bisa disimpulkan. Pertama, pembinaan kegamaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pembangunan di pusat dan di daerah, termasuk Sulawesi Tenggara sebagai implementasi program prioritas Sultra beriman.

Kedua, pelaksanaan kegiatan akhir tahun 2020 dan menyamput tahun baru menyesuaikan dengan protokol kesehatan, tidak ada kerumunan dan pengumpulan orang.

Ketiga, ibadah dilaksanakan dengan memperhatikan jumlah peserta dan memperhatikan protokol kesehatan. Ibadah dapat dilaksanakan di mana saja, yang penting niat yang ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

(al) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *