Publik Puas, Jokowi Dianggap Mampu Kelola Krisis Pandemi dengan Baik

TERAWANGNEWS.COM, Jakarta – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syafuan Rozi melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mampu mengelola kerja pemerintahan di masa krisis pandemi COVID-19, dengan memberikan program bantuan kepada masyarakat kelas menengah bawah. Sehingga, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi masih tinggi.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, publik merasa sangat puas dengan kinerja Presiden sebesar 5,1 persen, cukup puas 57,8 persen, kurang puas 33,0 persen, tidak puas sama sekali 2,6 persen dan tidak tahu/tidak jawab 1,4 persen. Survei dilakukan kepada 1.200 responden pada 1 sampai 3 Februari 2021, dengan metode simpel random sampling dan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Kenapa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi masih tinggi, indikatornya bagaimana beliau mengelola Indonesia di masa krisis pandemi. Walau ada kasus kontroversial, tapi penanganan COVID-19 itu dia mencoba memenuhi keluhan kelas menengah ke bawah. Itu yang masih membuat kepuasan publik terhadap kinerja presiden,” kata Syafuan saat dihubungi wartawan pada Sabtu, (13/2/2021).

Menurut dia, ketika krisis melanda tentu yang paling banyak terkena dampaknya masyarakat kelas menengah bawah. Makanya, Pemerintahan Jokowi langsung membuat program-program bantuan sosial untuk masyarakat kelas menengah bawah yang terkena dampak pandemi.

Walaupun bantuan sosial dikorupsi, kata dia, Jokowi langsung mengambil tindakan cepat dan tepat memberhentikan menteri dan tidak melindunginya. Sehingga, itu menjadi indikator mendapat simpati dari publik. “Justru, Pak Jokowi memberikan syok terapi bagi pelaku korupsi,” ujarnya.

Selain itu, Syafuan menilai Presiden Jokowi juga tetap melanjutkan proyek-proyek yang penting untuk masyarakat dimasa pandemi ini, misalnya Jalan Tol Lintas Sumatera, pelabuhan serta titik infrastuktur yang penting sempat macet dimasa lampau itu bisa diselesaikan. Biasanya kalau terjadi krisis, itu proyek-proyek besar terjadi mangkrak.

“Nah, Pak Jokowi menjaga ritme kementerian jangan sampai proyek-proyek besar macet gara-gara pandemi, itu beliau bisa rawat,” jelas dia.

Selain itu, Syafuan mengatakan Presiden Jokowi juga mampu mengalahkan egonya dengan memberhentikan megaproyek pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Timur di masa pandemi. Tentu, Jokowi memikirkan publik yang lagi dilanda musibah wabah COVID-19.

“Ketika dia mau menunda pemindahan ibu kota, akhirnya dia kalahkan egonya. Kalau dia tidak memikirkan itu ke publik, tetap aja dia teruskan pemindahan ibu kota. Tapi, dia mampu menahan ego dirinya karena masih ada yang penting,” tandasnya.

Sumber: Viva.co.id

(al) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *