Hukrim  

Pihak SPBU Pasarwajo Mengaku Pasrah dengan Maraknya Pengisian BBM yang Diduga Menggunakan Tangki Modifikasi

Suasana antrean di SPBU Pasarwajo, Jum'at (26/3/2021) (Foto: Rasmin/Terawangnews.com).

TERAWANGNEWS.COM, BUTON –  Pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Azwar mengaku pasrah dengan maraknya pengisian BBM yang diduga menggunakan tangki modifikasi.

“Kita tidak bisa berbuat apa-apa dengan itu, kita pasrah saja,” kata Azwar saat ditemui di kantornya, Jum’at (26/3/2021) siang.

Demi meminimalisir terjadinya keributan dengan masyarakat, lanjut Azwar, pihaknya lebih memilih diam.

“Kalo kita mau bertindak juga, malah akan terjadi keributan, saya tidak mau begitu saya,” katanya dengan nada pasrah.

Meski begitu, Azwar mengaku sudah mengingatkan kepada para petugas yang melakukan pengisian BBM agar tidak melayani kendaraan yang  memakai tangki modifikasi, termasuk pengisian dengan menggunakan jerigen.

“Tapi ya kita mau apa, kan tidak mungkin saya turun jaga-jaga sendiri, yang pasti saya sudah sampaikan juga mereka, kita juga tidak tau apakah tangki yang  mereka gunakan itu modifikasi atau tidak,” akuinya.

Terkai itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor (Polres) Buton untuk membantu melakukan pengawasan di SPBU.

“Sudah juga kita sampaikan, tapi tidak taumi ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton, Mustamlin Dally mengatakan, sudah mengingatkan pihak SPBU agar tidak melayani pengisian BBM yang menggunakan tangki modifikasi, karena dianggap mudah terbakar.

“Baru cerita-cerita lisan waktu saya mengisi Kamis lalu,” katanya melalui sambungan telepon, Jum’at sore.

Namun, yang menjadi persoalan lanjut Mustamlin, baik pihak SPBU maupun Dinas Kebakaran tidak dapat mengetahui secara pasti apakah kendaraan yang melakukan pengisian BBM tersebut, tangki modifikasi atau bukan.

“Hanya masalahnya itu, kita dan mereka tidak tau juga modifikasi atau tidak, tapi memang kalo sudah terlalu banyak isinya, misalnya biasanya 500, tiba-tiba lebih, mereka curiga juga,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Buton, AKP Dedi Hartoyo tidak berkomentar banyak terkait hal itu.

“Insaalah sy kabari,” singkat Kasatreskrim saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya.

(ras/al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *