TERAWANGNEWS.com, – Industri hulu migas membantu menyediakan peralatan untuk transportasi oksigen yang dibutuhkan kalangan medis untuk penanganan pasien Covid-19.
Bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, SKK Migas dan KKKS menyediakan 7 (tujuh) buah isotank dan sekira 1.500 tabung berukuran 3 meter kubik dan 6 meter kubik yang dapat digunakan untuk mendukung Program Peduli Oksigen Hulu Migas-Kadin Indonesia tersebut.
Acara penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan secara daring pada Jumat (17/6/2021), dihadiri oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Sekjen KESDM, Ego Syahrial, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dan Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin, serta para pejabat Kontraktor KKS.
“Gerak cepat SKK Migas dan KKKS ini wujud dukungan industri hulu migas kepada Pemerintah dan dunia medis yang sangat membutuhkan oksigen untuk pasien Covid-19 sehubungan dengan meningkatnya kasus pandemi akhir-akhr ini. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan usaha-usaha yang dilakukan untuk menanggulangi pandemi ini”, kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada acara ceremony penyerahan bantuan tersebut.
Tujuh isotank yang akan digunakan mendukung program, merupakan fasilitas sewa dari Kontraktor KKS yang untuk sementara dialihkan untuk mendukung misi kemanusiaan tersebut. Sebanyak 4 isotank diberikan melalui BP Indonesia masing-masing berkapasitas 17 ton oksigen akan digunakan untuk mendukung pengadaan oksigen di Pulau Jawa. Sebanyak 2 isotank langsung diserahkan kepada Kadin Indonesia, sedang 2 isotank lainnya sedang dalam proses persiapan.
Sebanyak 3 buah isotank lainnnya masing-masing berkapasitas 18 ton, disupport oleh Eni MB bekerjasama dengan KSO Aico Energi-Serba Dinamik Indonesia dan PT. Surya Indotim. Tiga isotank ini akan digunakan untuk mendukung transportasi oksigen di Pulau Kalimantan dan operasionalnya dikoordinasikan dengan Pemda Kaltim.
Sebanyak 1 isotank sudah digunakan mengisi hub oksigen di Kutai Kartanegara untuk mensuplai kebutuhan rumah sakit di Balikpapan, dan dapat memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit di Balikpapan selama 2 hari. Sedang 2 isotank lainnya sedang dalam persiapan.
Sementara tabung-tabung yang dikumpulkan, berasal dari operasional Exxon Mobile Cepu ltd, Premier Oil Natuna Sea BV, Kangean Energy Indonesia, JOB Pertamina-Medco E dan P Tomori Sulawesi, Grup Pertamina, Petrochina International, Conoco Philips dan PT Medco E dan P. Sebagian bantuan adalah hasil pengadaan baru oleh beberapa KKKS yang telah terisi oksigen, sedang sebagian lain berasal dari tabung operasional hulu migas, sehingga perlu dibersihkan dan memenuhi standar medis. Penyerahan bantuan dilakukan setelah proses administrasi selesai dilakukan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“SKK Migas mengucapkan terima kasih atas dukungan dari KKKS dalam program ini, sekaligus membuktikan dukungan penuh industri hulu migas kepada Pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19. Karena kami merasakan betul, dampak Covid-19 juga terasa di hulu migas. Kami percaya kita bersama-sama akan semakin kuat dan tangguh mengalahkan Covid-19 agar perekonomian dapat kembali normal”, ujar Dwi.
Setelah menandantangani secara simbolis penyerahan isotank bantuan industri hulu migas, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa Kadin bersama pengusaha nasional membuat Gerakan perang melawan pandemi, seperti vaksinasi gotong royong, rumah oksigen darurt dan suplay chain oksigen.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari industri hulu migas atas program peduli oksigen yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia dan SKK Migas. Bantuan 7 isotank dan 1.500 tabung oksigen akan sangat membantu Pemerintah dalam upaya pemenuhan oksigen. Melalui gotong royong, kita optimis dapat memenangkan perang melawan pandemi ini,” bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan informasi peningkatan kasus Covid-19 Indonesia yang sangat cepat. Jika sebelum lebaran sekira 23 ribu pasien di rawat di rumah sakit, dalam waktu 6 minggu naik menjadi 91 ribu orang. Untuk menolong 23 ribu pasien tersebut, dibutuhkan sekira 400 ton oksigen per hari.
Dengan peningkatan pasien, maka saat ini kebutuhan oksigen hampir 2.400 ton per hari. Sebagai langkah antisipasi, Kemenkes memperkirakan kebutuhan akan menjadi 3.800 ton per hari atau setara 55 isotank.
Direncanakan bantuan yang diberikan hulu migas akan digunakan untuk mendukung penambahan oksigen 1.000 ton perhari.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari industri hulu migas dalam bentuk 7 isotank dan 1.500 tabung oksigen. Kami percaya dengan kapabilitas industri hulu migas yang besar, kemampuan akses pabrikan iso tank dan kemampuan akses pembiayaan, industri hulu migas dapat berkontribusi lebih besar lagi membantu kebutuhan iso tank,” kata Budi Gunadi
Lebih lanjut pihaknya berharap, agar bantuan 7 isotank dari hulu migas dapat digandakan menjadi 70 isotank, sehingga akan mampu memenuhi kebutuhan penyediaan oksigen secara mobile saat estimasi puncak pandemi.
Menurutnya, Industri Hulu Migas telah berjuang bersama Pemerintah selama 17 bulan sejak ditetapkannya pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam. Dalam kurun waktu tersebut, SKK Migas dan KKKS telah melakukan berbagai program penanggulangan Covid-19, baik untuk mendukung program Pemerintah maupun bantuan langsung ke masyarakat.
Meskipun, Industri hulu migas juga sangat terdampak dengan adanya bencana Covid-19, namun patut disyukuri kinerja hulu migas di masa pandemi Covid-19 masih dapat dijaga secara optimal.
Sementara itu, kontribusi hulu migas pada penerimaan negara di tahun 2020 adalah sebesar US$ 8,7 miliar atau setara dengan Rp122 triliun atau 148% dari target yang ditetapkan dalam APBN. Penerimaan pada tahun 2021 juga akan lebih tinggi dari target APBN, mengingat pada Juni 2021 sektor hulu migas telah menyumbang US$6,67 miliar atau setara Rp96,7 Triliun atau 91,7% dari target APBN 2021.
Reporter: Fitria Agustina
Editor: La Ode Ali