Santuni Anak Yatim, Bupati Buton Gelar Acara Pekande Ana-ana Maelu

TERAWANGNEWS.com, Buton – Bupati Buton, Drs. La Bakry mengadakan acara pakande ana-ana maelu (beri makan anak yatim piatu-red) yang dilaksanakan di Aula Rujab Bupati Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (19/8/2021) sekira pukul 12:19 WITA.

Pemberian makan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Buton, Forkopimda dan sejumlah perangkat Masjid Agung Keraton Buton.

Sedikitnya, 44 orang anak yatim piatu yang tersebar di 22 desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton di undang untuk menghadiri acara tersebut.

“Tadi secara simbolis saja sekitar 44 anak yang kita ngambil dari perwakilan masing-masing kelurahan di ibu kota aja dulu karena kita baru memulai ini dengan persiapan yang sangat singkat tapi alhamdulillah kita mendapatkan dukungan dari perangkat Masjid Agung Keraton Buton,” kata La Bakry saat dikonfirmasi di Aula Rujab Bupati Buton, Kamis (19/8/2021).

Sebelum diberi makan lanjut La Bakry, terlebih dulu dilakukan ritual doa bersama, dipimpin langsung salah seorang perangkat Masjid Agung Keraton Buton, dengan maksud agar anak cucunya tak lagi mengalami hal sama seperti mereka.

“Tadi barusan di doakan agar mereka anak cucunya tidak lagi mengalami hal yang sama seperti mereka, rezkinya dan kesehatan dan segala macamnya yang berkaitan dengan keselamatannya dia dunia dan akhirat itu di doakan oleh perangkat masjid Agung Keraton,” bebernya.

Menurutnya, tradisi pemberian makan yatim piatu itu merupakan ajaran agama Islam yang jatuh pada 10 Muharam dan sejak lama dipraktekkan di eks Kesultanan Buton.

“Tradisi ini memang sudah sejak lama di praktekkan di Kesultanan Buton masa lalu dan kita mencoba memulai kita hidupkan dengan tentu sangat sederhana tapi kita berharap hikmah dari acara tadi itu bisa sampai kepada kita-kita orang tua yang merasa mampu dan juga bisa dirasakan langsung oleh anak-anak yatim piatu,” harapnya.

“Saya kira ini suatau tradisi yang sangat baik dan perintah untuk kita lakukan sehingga anak-anak yatim piatu itu tidak merasa terabaikan, mereka merasa diperhatikan,” sambungnya.

Tentunya tambah Ketua Bapera Sultra ini berharap, tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tersebut akan terus dipertahankan pada masa yang akan datang.

“Tentu kebaikan itu akan meliputi semuanya baik yang menyantuni maupun yang disantuni, itulah harapan kita tradisi yang perlu kita pertahankan masa-masa yang akan datang,” harapnya.

Pada kesempatan itu, perwakilan dari perangkat Masjid Agung Keraton Buton tambah La Bakry, menyimpan harapan kepada pemerintah daerah agar kegiatan itu kedepannya lebih ditingkatkan lagi dan mengundang lebih banyak orang.

“Dan mereka juga menyambut gembira atas dilaksanakannya kegiatan ini dan harapan mereka para orang-orang tua yang mewakili masjid Agung Keraton itu, berharap ini akan dilanjutkan lagi, lebih banyak lagi anak yatim yang di santuni dan bisa melibatkan sebanyak-banyaknya orang,” ungkapnya.

Sebab, masih kata La Bakry, yang punya kemampuan menyantuni ini bukan hanya jajaran pemerintahan dan Forkopimda. Akan tetapi, semua masyarakat Kabupaten Buton dimanapun berada punya kemampuan untuk bisa menyantuni.

“Dan anak-anak yatim pun tersebar di Kabupaten Buton dan juga daerah-daerah lain,” pungkasnya.

Reporter: Rasmin Tara

Editor: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *