TERAWANGNEWS.com, Buton – Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jurihadin tak tahu menahu soal pengadaan pakaian seragam sekolah gratis yang diperuntukan bagi siswa siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun 2021 ini.
Ketidaktahuannya itu lantaran dirinya tidak dilibatkan dalam pengadaan pakaian gratis tersebut.
Malah ia menyebut dirinya sendiri hanya dijadikan boneka di lingkup Disdik Buton.
“Tapi masalah itu, saya masuk di pendidikan (Disdik Buton-red) itu hanya jadi boneka aja,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/11/2021) sore sekira pukul 15.07 WITA.
“Mereka itu hantam semua-semua, pokoknya saya di kantor itu sudah saya jadi bonekami,” sambungnya.
Ia mengaku bahwa, program pengadaan pakaian seragam sekolah gratis itu merupakan salah satu bagian dari tugas di Bidang Dikdas. Namun, kata Jurihadin dirinya tidak dilibatkan.
“Iya bidang saya, tapi mereka yang kerja semua, semua bidang saya diambil alih sama mereka itu,” akuinya.
Sayangnya, Jurihadin tak menyebutkan secara pasti mereka siapa yang dimaksud.
Karena lanjut dia, jika memang dilibatkan, maka yang menjadi dasar adalah Surat Keputusan (SK).
“Kalo dilibatkan SK saya mana, SK saja tidak ada,” ungkapnya.
Merasa ada jaringan setan, Jurihadin pun malah secepatnya ingin minta pindah. Namun, tak disebutkan pindah darimana dan kemana.
“Saya makanya mau cepat minta pindah dari situ, karena saya, pokoknya begitulah.Disitukan jaringan setan semua, jadi kita mau bagaimana,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, Harmin mengatakan, di tahun 2021 ini, pengadaan pakaian seragam sekolah gratis hanya untuk siswa siswi di tingkat SD dikarenakan adanya refocusing akibat pandemi Covid-19.
“Kenapa hanya SD, karena kitakan baru-baru ini ada pemotongan anggarankan, refocusing semuanya, jadi kami rencanakan ya seperti tahun-tahun sebelumbya tapi ternyata ya karena refocusing kita hanya mampu untuk pengadaan SD saja,” katanya ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Pembagian pakaian gratis tersebut lanjut Harmin, akan dilakukan di tahun ini juga. Namun, mengenai mekanisme penyalurannya tak dijelaskan.
Saat ditanya berapa jumlah pakaian seragam sekolah gratis yang anggarannya bersumber dari APBD Buton tahun 2021 ini, tak diketahuinya secara pasti. Harmin, menyarankan agar menanyakan hal itu ke Kasubag Keuangan Disdik Buton.
“Kalo jumlahnya saya tidak tau persis jumlahnya, nanti kita tanya di keuangan, tapi yang jelasnya pakaian gratis untuk tahun ini hanya SD saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Keuangan Disdik Buton, Siti Nuraini mengaku, juga tak tahu berapa jumlah pengadaan pakaian seragam sekolah gratis tersebut.
Ia hanya tahu, mengenai jenis pengadaan bajunya. Selebihhnya, ia sarankan agar ditanyakan ke LPSE Buton.
“Saya tidak tahu e, tapi bisa dilihat di LPSE.Yang saya tahu ini baju batik dan merah putih,” katanya melalui telepon belum lama ini.
Adapun rincian anggaran pengadaan baju tersebut terbagi dua, yaitu anggaran untuk pengadaan baju batik dan seragam merah putih.
“Anggarannya ada dua ini, kalo opakaian batik untuk SD 256.780.000, realisanya 249.081.440,” sebutnya.
“Terus satunya, pakaian seragam kayaknya merah putih, 540.600.000 angarannya di DPA nya, relaisasinya 524.381.951,” sambung Siti Nuraini.
Penulis: La Ode Ali