Polemik Pasali dan Sawer, Mantan Bupati LIRA Buton Bilang Begini, Gubernur Sultra Malah Disebut…?

TERAWANGNEWS.com, Buton – Mantan Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Syawaluddin juga angkat bicara soal polemik pasali dan sawer.

Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur Sultra, Ali Mazi dan sejumlah pejabat lainnya pada malam ramah tamah HUT Kabupaten Buton Utara (Butur) lalu dengan membagikan uang kepada masyarakat, tidak perlu dipersoalkan.

“Tidak perlu terlalu jauh mempersoalkan apa yang dilakukan Bapak Gubernur Sultra di Butur terkait kegiatan pemberian yang dalam istilah adalah pasali atau lebih kren disebut saweran,terlalu kecil kita memaknai terkait pasali atau saweran,” kata Syawaluddin melalui rilis tertulisnya kepada media ini, Senin (4/7/2022) sore.

Katanya, yang dilakukan Gubernur Sultra dan sejumlah pejabat lainnya itu bukanlah suatu masalah, bahkan dinilai sesuatu yang baik.

“Menurut saya apa yang dilakukan Bapak Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH tidak ada masalah bahkan sangat baik,apalagi pemberian bertetapan dengan moment kegiatan HUT Kabupaten Buton Utara,” lanjutnya.

“Jadi menurut saya tidak ada masalah sama sekali, ya namanya juga memberi tergantung individu kan, sehingga justru apa yang dilakukan oleh Gubernur perlu diberi aspresiasi bukan malah di perdebatkan,” sambungnya.

Yang salah atau keliru tambah Syawaluddin, jika melempar atau memberi batu kepada seseorang. Seperti contoh, saat suasana lebaran, ketika memberikan saweran atau pasali kepada seseorang atau orang lain.

“Ini yang menjadi masalah kalau kita melempar/memberi batu kepada seseorang mungkin patut dipertanyakan, tapi inikan uang kok harus dipolemikan,contoh kasus bagaimana kalau suasana lebaran terus kita memberi saweran kepada orang apa perlu diperdebatkan, kan tidak. Saya kira sama saja dengan pemberian tersebut, sehingga menurut saya terlalu jauh kita mempersoalkan hal ini bahkan terkesan seolah-olah mencari kesalahan, masih banyak hal yang perlu dilakukan dalam kontrol publik bukan saweran atau pasali semacam ini kita perdebatkan,” beber Wakil Ketua Pengurus Pusat Forum Komunikasi Kepala SMK Swasta Indonesia atau F2K SMKS Indonesia ini.

Dalam pengertian adat tambah Syawaluddin, pasali adalah ucapan terima kasih kepada tokoh adat karena telah memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan atau ucapan terima kasih kepada kerabat yang telah meluangkan waktunya untuk hadir bersama-sama menyaksikan sebuah hajatan.

“Sementra saweran atau nyawer adalah menaburkan benda-benda kecil yang dilakukan oleh kedua orang tua mempelai. Berarti pelaksanaannya pada hajatan pernikhan atau dalam kamus Bahasa Indonesia nyawer atau sawer bermakna meminta uang kepada penonton atau penonton memberi uang kepada pemain dalam sebuah pertunjukan. Jadi berdasar pengertian ini maka apa yang dilakukan Bapak Gubernur Sultra tidak ada masalah dan benar itu adalah pasali,” tutup Kepala SMK Insan Ukhwan itu.

Sebelumnya, dalam video yang beredar, Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama sejumlah pejabat lainnya melakukan bagi-bagi uang kepada masyarakat dalam acara ramah tamah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Buton Utara (Butur) ke-15 Tahun 2022.

Aksi yang dilakukan Gubernur Sultra dan sejumlah pejabat lainnya itu menuai polemik dari sejumlah kalangan khususnya terhadap pernyatan Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah yang menyamakan pasali dan sawer.

Editor: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *