Kelompok Tani di Buton Saling Ancam Soal Pengukuran HKm, Dinas Kehutanan Sultra Diduga sebagai Biang Kerok

0
423

TERAWANGNEWS.com, Buton – Masyarakat atau kelompok tani antara Desa Rejosari dan Desa Sangia Arano, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) saling ancam.

Hal itu disebabkan karena adanya pengukuran Hutan Kemasyarakatan atau HKm yang dilakukan pihak Dinas Kehutanan Sultra yang dianggap tumpang tindih.

Dinas Kehutanan pun disebut sebagai biang kerok saling ancamnya antar kelompok tani tersebut.

“Permasalahan antara HKm Desa Rejo Sari dan HKm Desa Sangia Arano yang diduga provokasi dari Dinas Kehutanan. Pengukuran HKm yang disimpan Kehutanan tumpang tindih. Setelah dia ukurkan HKm Rejo Sari dia ukurkan lagi di HKm Sangia Arano. Akibat itu kedua Kelompok Tani saling ancam di lokasi,” kata Kepala Desa Rejosari, Sahiruddin Badi melalui WhatsApp, Senin (18/7/2022) pagi.

Sementara itu, Koodinator HKm Peduli Rakyat Desa Rejosari, La Musaadi mengatakan, akibat hal tersebut masyarakat menuntut Dinas Kehutanan agar melakukan pengukuran sesuai dengan titik koordinat sehingga tidak menimbulkan permasalahan antar masyarakat di kedua desa.

“Masyarakat dia menuntut karena tidak sesuai dengan ukuran oleh Kehutanan yang di bidang lapangan tidak sesuai dengan titik koordinatnya” katanya.

Sebab lanjut La Musaadi, titik nol yang disimpan Dinas Kehutanan, ternyata juga masuk dalam HKm Desa Sangia Arano. Padahal, yang melakukan pengukuran adalah oknum yang sama.

“Jadi ternyata titik nol yang disimpan Kehutanan itu dimasuki oleh SP 8 atau Sangia Arano sekitar 800 meter ke Bujur Selatan nya,” ujarnya.

“Oleh karena itu masyarakat tidak setuju dengan hal itu, maka melaporkan ke Kantor Camat untuk melakukan mediasi dengan SP 8 tapi saat ini dibatalkan,” jelasnya.

Kepala Dinas Kehutanan Sultra, Sahid saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, malah meminta kepada awak media ini untuk menanyakan langsung ke Bidang yang membidangi hal itu.

“Wss. Bisa langsung ketemu Kabid Yg membidangi utk konfirmasi/menyampaikan kondisi dilapangan, thanks,” katanya melalui WhatsApp, Senin siang.

Sementara itu, Kabid yang membidangi hal itu, Ardiansyah saat dikonfirmasi melalui WhatsApp dan SMS tidak dibalas. Begitu juga saat dihubungi melalui telepon tak diangkat.

Sementara itu, terawangnews.com juga belum bisa meminta tanggapan dari Camat Lasalimu Selatan, La Tioro. Saat dihubungi melalui teleponnya tidak aktif.

Sama halnya dengan Kepala Desa Sangia Arano, Arman. Saat dihubungi melalui telepon, juga tidak aktif.

Penulis: La Ode Ali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here