TERAWANGNEWS.com, Buton – Capaian vaksinasi Booster di wilayah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih sangat rendah dari yang diharapkan.
Tertanggal 12 Juli 2022, dari sasaran 85.363 orang, baru 6.835 orang atau baru 8,01 persen yang divaksinasi Booster.
“Tertanggal 12 Juli 2022, dari sasaran target 85.363, baru 6.835 atau 8,01 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin melalui WhatsApp, Selasa (19/7/2022) sore.
Sementara untuk vaksin dosis 1 dan 2, rata-rata sudah berada diatas 60 persen dari jumlah sasaran 85.363 orang.
“Dosis 1 yaitu 67.326 atau 78,87 persen. Dosis 2 yaitu 51.884 atau 60,78 persen,” ungkapnya.
Untuk vaksinasi dengan sasaran anak lanjut Kadis, dari sasaran 14.147, dosis 1 yaitu 9.333 atau 65,97 persen, dan dosis 2 yaitu 2.476 atau 31,54 persen.
Rendahnya capaian vaksinasi khususnya untuk vaksinasi Booster kata Syafaruddin, salah satunya dikarenakan masih ada masyarakat yang percaya dengan adanya hoax akan bahaya vaksinasi antara lain bisa menyebabkan sakit dan kematian.
“Kendala masih ada masyarakat yang percaya kepada hoax terhadap vaksinasi ini seperti vaksinasi akan menyebabkan sakit dan kematian, padahal vaksinasi ini sudah diuji klinis aman dan sehat dan apabila ada efek samping akan ditangani segera oleh tenaga kesehatan sesuai dengan SOP pemberian vaksinasi Covid 19,” bebernya.
Meski begitu, Syafaruddin tak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap capaian vaksinasi tersebut.
“Pertama ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini, tim Dinas Kesehatan, tim Puskesmas, TNI, Polri, BIN, Kejaksaan, Camat, Kepala Desa, Lurah, Kepala Sekolah dan pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas support giat vaksinasi di lapangan,” ucapnya.
“Saya mengimbau kepada semua masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan protokol kesehtan guna mencegah penularan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Imbauan saya kepada tenaga kesehatan untuk terus memberikan penyuluhan secara persuasif dan humanis dalam giat vaksinasi Covid-19 dan prokes di lapangan,” imbaunya.
Penulis: La Ode Ali