Ramah Tamah HBA ke-62, OPD Diminta Jadikan Kejaksaan sebagai Rumah Kedua, Kajari Buton: Jangan Takut Wajah Saya, Kan Tidak Seram Seperti Pak Kadis Pendidikan

TERAWANGNEWS.com, Buton – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Ledrik V.M Takaendang minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jadikan Kejaksaan sebagai rumah kedua selain Pemda.

Hal itu diungkapkan saat menggelar ramah tamah Hari Bhakti Adhyaksa ke-62 bersama unsur Forkopimda di Halaman Kantor Kejari Buton, Jum’at (22/7/2022) sore.

“Saya harap solidiritas diantara kita selalu terbangun, saya minta ini terbawa sampe ke level yang paling kecil. Saya kira teman-teman OPD ini yang hadir adalah keterwakilan daripada teman-teman yang selalu melihat rumah Kajari ini sebagai rumah keduanya selain Pemda, tepuk tangan dulu buat teman-teman,” pinta Kajari diiringi tepuk tangan meriah dari hadirin.

“Dan saya minta ini tidak hanya di era saya nantinya, tentunya waktu saya tidak mungkin sampe tahun depan karena kalo ke tahun depan saya ngga mungkin bisa balik lagi ke Kendari, harapan saya kita tentunya juga buat Pak Kapolres jangan lama-lama karena mau pecah Kombes juga,” lanjutnya.

Ungkapan itu dilontarkan Kajari karena menurutnya, selama ini Kejaksaan dianggap sebagai sesuatu yang angker untuk didatangi. Padahal, setelah dirinya ditahu berdarah Ambon, Kejaksaan pun sudah mulai sering dikunjungi.

“Saya kira Pak Ketua Dewan (Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad-red) tahu bagaimana betapa sayangnya Pak Kajari sama Pak Ketua Dewan, jadi Kejaksaan Negeri Buton ini saya minta menjadi rumah kedua teman-teman di Pemda baik Buton, Buton selatan dan Buton Tengah. Jangan takut, wajah saya kan tidak seram seperti Pak Kadis Pendidikan, karena kumisnya tuh seram bangat,” ujarnya seraya menoleh ke arah Kadis Pendidikan Buton, Harmin.

Pria berdarah Maluku ini pun mengajak, agar kebersamaan yang sudah terbangun dengan baik tersebut, bisa tetap dipelihara. Bukan hanya dengan Kejaksaan saja, tetapi dengan Kapolres Buton, Ketua Pengadilan Negeri Pasarwajo, dan Dandim 1413/Buton.

“Pertanyaannya kapan kita butuh bantuannya, nanti ada waktunya tapi kalo sekarang kita ngga kenal bagaimana kita mau minta tolong itukan budaya bangsa kita, tak kenal maka tak sayang,” imbuhnya.

“Jadi saya minta setiap kami yang vertikal ini ada di daerah tolong sesekali tengok-tengok aja ngga apa-apa, kan tidak ada kewajiban upeti,” kata Kajari.

Penulis: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *