Harga BBM Naik Saat Minyak Dunia Turun, Ini Alasan Presiden Jokowi

TERAWANGNEWS.com, Jakarta –  Pemerintah khususnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi per 3 September 2022. Kenaikan harga ini tentunya tidak sejalan dengan turunnya harga minyak mentah dunia yang saat ini berada di bawah level US$ 100 per barel atau sekitar US$ 90 per barel.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani angkat bicara terkait adanya korelasi harga BBM yang naik dengan harga minyak mentah dunia yang sedang turun.

“Kami terus mengalami perhitungan dengan harga ICP yang turun ke US$ 90 sekalipun maka subsidi masih akan besar,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.

Menurutnya meski harga ICP menjadi US$ 90 per barel, subsidi berada masih berada di US$ 98,9. Termasuk saat turun di bawah US$90, maka rata-ratanya adalah US$97. Sebagai informasi harga minyak dunia rata-rata sejak awal tahun (year-to-date/ytd) masih berada di level US$97/barel. Menurutnya, subsidi tetap akan melonjak tinggi.

“Dengan perhitungan ini maka angka kenaikan subsidi yang waktu itu disampaikan di media dari Rp 502 triliun tetap akan naik. Tidak menjadi Rp 698 triliun namun Rp 653 triliun,” jelasnya.

Sementara itu, jika rata-rata harga minyak US$85/barel, tambahan subsidi menjadi RP 640 triliun. Namun jika ICP berada di atas US$100, total subsidi dalam bentuk BBM mencapai Rp 649 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan belanja yang tadinya untuk subsidi digunakan memberikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan ICP. Selain juga dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM.

“Perkembangan ICP harus dan akan kita monitor karena suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia masalah karena dinamis. Kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat antara Rp 591 triliun apabila harga ICP di US$ 85 atau Rp 605 triliun apabila harga ICP US$ 99,” kata Sri Mulyani.

“… Ini yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden maka sebagian dari belanja yang tadinya untuk keseluruhan subsidi digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Kita juga akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM yang diumumkan Menteri ESDM”.

Pemerintah memperkirakan bansos yang diberikan dengan tambahan Rp 24,17 triliun, maka pemerintah dapat menahan pertambahan jumlah kemiskinan. Dengan begitu dapat dijaga serta diupayakan melalui program pemerintah lain.

Harga baru BBM di SPBU Pertamina

Harga BBM yang diumumkan pada Sabtu (3/9/2022), adalah sebagai berikut:

Pertalite Rp 10.000 per liter
Solar Subsidi Rp 6.800 per liter
Pertamax Rp 14.500 per liter

Editor: La Ode Ali

Sumber: CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *