Pemkab Buton Bakal Bangun 15 Unit Rumah Baru untuk Korban Bencana Alam di Desa Bahari Makmur, Masing-masing Rp35 Juta

TERAWANGNEWS.com, Buton – Pmerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mengucurkan anggaran sebesar Rp525 juta untuk penanganan korban bencana alam, gelombang tinggi yang menerjang rumah warga di Desa Bahari, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Buton, Nurul Kudus Tako menjelaskan anggaran itu berasal dari biaya tidak terduga untuk pambangunan 15 unit rumah. Masing-masing korban mendapatkan bantuan Rp35 Juta.

“Kami melalui anggaran bantuan biaya tak terduga kami dikasi anggaran untuk pembangunan perbaikan rumah yang ada di Desa Bahari Makmur itu dari 11 rumah yang hanyut ditambah 4 rumah yang rusak ringan sehingga total 15 rumah. Jadi dari 15 rumah itu kami beri bantuan untuk pembangunan rumah sebesar Rp 35 juta perumah. Total anggaran Rp 525 juta,” kata Nurul Kudus, Jumat (30/12/2022).

“Dan dana itu, dari keuangan langsung kami transfer ke rekening masing-masing penerima sebanyak 15 orang atau 15 kepala keluarga. Kemudian dari itu, maka masyarakat yang akan membangun dengan pola gotong royong. Karena kami membantu itu cuma nilai fisik bangunan. Untuk upah kerja tidak ada. Jadi uang Rp 35 juta perumah itu murni pembangunan rumahnya,” sambungnya.

Ia menyebutkan bantuan uang pembangunan rumah itu sudah masuk di rekening korban melalui Bank Sultra.

“Kalau pembangunannya itu nanti selesai tahun baru, baru kami ke masyarakat supaya mereka sendiri yang belanjakan. Karena uang itu langsung masuk ke rening masyarakat, kami cuma memberikan gambar dan RAB,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Kudus menjelaskan untuk tidak terjadi peristiwa serupa ditahun yang akan datang, pembangunan rumah korban bencana itu akan pindahkan ke tempat yang lebih aman. Terkait tempat pemukiman baru itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan para tokoh masyarakat.

“Setelah terjadi bencana, setelah kami melihat, turun ke lokasi waktu hari Minggu. Ternyata memang lokasinya itu tidak cocok untuk pembangunan perumahan. Karena mereka bikin rumah, pas ditempat yang terjadi pemecah ombak. Disitu memang rawan. Sehingga rumahnya hanyut. Karena mereka membangun itu ditempat yang rawan. Pas ditempat pecahnya ombak. Sehingga 11 rumah itu hanyut. Walau pun yang 4 rumah masih ada. Tinggal menunggu hancur. Sehingga kami akan relokasi ke bagian. Ke arah pantai,” bebernya.

“Sudah konfirmasi dengan masyarakat kemudian dengan kepala desa. Karena didepan, pas masuk Bahari Makmur di situ masih luas. Antara bakau dan perumahan masyarakat. Disitu kita akan bangun,” tambahnya.

Masih kata Nurul Kudus, dalam rangka pembangunan rumah bencana, diharapkan masyarakat setempat gotong royong membantu korban.

“Seterimanya bantuan ini kami meminta kepada masyarakat Bahari Makmur, Kecamatan Siotapina agar pelaksanaan pembangunan perumahan ini bisa dibantu oleh masyarakat yang ada di Desa Bahari Makmur dengan pola gotong royong,” tandasnya (***).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *