Sejoli SMP di Baubau yang Bercumbu di Ruangan Kelas Dikembalikan ke Orang Tuanya, Ini Penjelasan Kadis Pendidikan

TERAWANGNEWS.com, Baubau – Sejoli SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bercumbu di ruangan kelas, kini telah diskorsing selama 3 sampai 4 hari atau dikembalikan kepada orang tuanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad kepada media ini mengatakan, terhadap sejoli itu sudah diskorsing dan dibuatkan pernyataan tidak mengulangi lagi.

“Sudah dilakukan upaya-upaya, pertama sudah diskorsing dan sudah dibuatkan juga pernyataan untuk tidak mengulangi lagi karena bagaimanapun ini merupakan anak-anak kita, saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan kelalaian atau kekhilafan anak-anak kita ini,” kata Aswad melalui telepon, Kamis (16/2/2023) pagi sekira pukul 09.26 WITA.

“Orang tuanya juga sudah dipanggil, karena bagaimanapun juga kita harus perbaiki dan sudah dikembalikan ke orang tuanya 3 hari ato 4 hari itu setelah itu kembali lagi dia untuk sekolah,” sambungnya.

Aswad tak tahu pasti apakah kejadian serupa merupakan kejadian pertama di lingkup sekolah di Baubau. Meski begitu, ia akan tetap melakukan perbaikan, karena disatu sisi penegakan harus dilakukan, tapi juga harus dipastikan mereka bisa mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak.

“Yang saya tahu juga baru ini, kan kita punya sekolah ini banyak, tapi tetap juga kita akan perbaiki, karena disatu sisi juga kita melakukan penegakan tapi disisi lain harus dipastikan anak itu mendapatkan hak-haknya suatu pengajaran yang layak,” jelasnya.

Lebih lanjut Aswad mengatakan, kejadian sejoli bercumbu tersebut terbilang sangat singkat dan bukan saat proses belajar mengajar berlangsung.

“Kejadian ini prosesnya singkat, jadi pada saat selesai apel pagi, pada saat masuk menunggu waktu, ada lima menit, sambil menunggu memulai belajar, jadi belum masuk semua juga itu,” ungkapnya.

“Tetapi intinya kita tidak mencari lagi siapa yang salah siapa yang benar dan tentu kita akan perbaiki, tetapi titik beratnya adalah kita perbaiki anak ini karena haknya sebagai warga negara harus mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak,” pungkasnya.

Penulis: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *