Hukrim  

Penggunaan Dana Penyertaan Modal Rp1 Miliar PD Mainawa Buton ‘Enjel’, BPK Temukan Kerugian Negara

TERAWANGNEWS.com, Buton – Perusahaan Daerah (PD) Mainawa Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah daerah sebesar Rp1 miliar pada tahun 2013 lalu.

Namun, penggunaan dana Rp1 miliar itu hingga saat ini tidak jelas peruntukannya alias ‘enjel’. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun menenukan adanya kerugian negara.

Kasubag Perekonomian Setda Buton, Haris membenarkan adanya dana penyertaan modal ke PD Mainawa, namun mengenai penggunaannya ia tidak tahu menahu.

“Penggunaan anggarannya seperti apa kami juga tidak tahu,” kata Haris melalui telepon, Selasa (14/3/2023) pagi.

Lanjut Haris, pihaknya juga sudah berupaya mengkonfirmasi ke Direktur Keuangan sekaligus Plt Direktur Utama PD Mainawa, Muhaimin selaku penanggungjawab penggunaan anggaran tersebut.

“Jadi sebenarnya beliau (Muhaimin-red) yang harus bertanggungjawab, harusnya beliu karena sampe dengan berakhirnya itu masa jabatan mereka, ya Muhaimin, kita sudah coba bangun kominikasi tapi katanya sibuk,” jelasnya.

Haris menambahkan, PD Mainawa didirikan pada tahun 2013 lalu yang dipimpin Syamsul Qamar selaku Direktur Utama, namun ditahun yang sama, Syamsul Qamar mengundurkan diri, kemudian dilanjutkan Muhaimin selaku Direktur Keuangan sekaligus Plt Direktur Utama PD Mainawa.

Sementara itu, Kepala BKAD Kabupaten Buton, Sunardin Dani mengaku belum ada pengembalian kerugian negara atas temuan BPK tersebut.

“Belum, belum,” kata Sunardin Dani melalui telepon, Selasa (14/3/2023) pagi.

“Kita konfirmasi langsung saja ke Inspektorat soal temuan BPK itu,” sambung Sunardin Dani seraya meminta awak media ini untuk mengkonfirmasi ke Inspektorat atas temua BPK itu.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini belum mendapatkan konfirmasi dari Inspektorat dalam hal ini Kepala Inspektorat, Gandid. Dihubungi berkali-kali melalui sambungan telepon tidak diangkat, begitu juga saat dikirimkan pesan di WhatsApp, tidak dibalas.

Sama halnya dengan Muhaimin maupun Syamsul Qamar, belum merespon pesan yang dikirim awak media ini ke WhatsApp mereka. Ditelepon juga tidak diangkat.

Penulis: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *