TERAWANGNEWS.com, Jakarta – Hasil survei terbaru lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapati kenaikan tingkat popularitas Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo jelang Pilpres 2024.
Direktur Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menjelaskan kenaikan tingkat popularitas Ganjar sebagai calon presiden di Pemilu 2024 selama tiga bulan terakhir.
Dalam serangkaian wawancara yang dilakukan tatap muka pada 2-11 Maret 2023 terhadap 1.220 responden, SMRC mendapati popularitas Ganjar adalah yang tertinggi di antara tokoh lain yakni pada angka 90 persen. Setelah Ganjar adalah Menhan yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebesar 81 persen, Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 72 persen.
Lalu Menko Perekonomian yang juga Ketum Golkar Airlangga Hartarto 73 persen, dan Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani 45 persen.
“Dalam tiga bulan terakhir, popularitas Ganjar meningkat (dari 87% menjadi 90 persen). Sedangkan popularitas Prabowo sedikit meningkat, dari 77 persen menjadi 81 persen pada periode yang sama. Approval rating untuk Anies turun dari 78 persen menjadi 72 persen,” ujar Deni Irvani dilansir melalui tayangan YouTube di kanal SMRC TV, Selasa (21/3/2023).
Menurut Deni, tingginya tingkat kesukaan terhadap Ganjar menjadi alasan utama mengapa Gubernur Jateng ini mengungguli nama-nama lain.
“Tingkat penerimaan Ganjar yang positif menjelaskan mengapa dukungan kepada Ganjar sementara lebih tinggi dari calon-calon lain,” jelas Deni.
Melalui simulasi tiga nama paling populer yakni Ganjar-Prabowo-Anies, SMRC pun melihat Gubernur Jateng itu masih mengungguli elektabitalitas dua lainnya.
Ganjar unggul dengan dukungan 45,2 persen, disusul Anies 26,2 persen, dan Prabowo 22,3 persen. Angka ini didapat melalui kelompok yang mengetahui nama ketiga calon di atas.
“Jadi Ganjar semakin menguat, begitu. Yang sudah tahu Ganjar sama dengan Prabowo dan Anies, kita masih bisa prediksi kalau Ganjar akan terus mengalami kemajuan dalam waktu ke depan sampai pada hari-H,” jelas Deni.
Namun meski begitu, survei SMRC menunjukkan tingkat pengenalan publik pada Prabowo justru jauh mengungguli di antara tokoh lain.
“Awareness Prabowo sudah maksimal (hampir semua pemilih tahu Prabowo). Sementara itu dalam 3 bulan terakhir awareness Anies cenderung stagnan (86 persen), dan Ganjar perlahan naik (dari 75 persen menjadi 78 persen),” kata Deni.
Indo Barometer mendapati Ganjar pun menunjukkan apresiasi yang lebih unggul di mata calon pemilih dibandingkan yang lainnya. Namun, Indo Barometer melihat elektabilitas Ganjar dengan dua tokoh favorit lain yakni Prabowo dan Anies bersaing ketat dalam simulasi Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut elektabilitas Ganjar berada di posisi pertama dengan 30,3 persen. Kemudian Prabowo dengan 28,4 persen dan Anies dengan 25,3 persen.
“Kalau Berdasarkan elektabilitas. Maka tiga nama ini bersaing ketat,” kata Qodari di kawasan Hotel Harris, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa.
Qodari menyebut pihaknya juga membuat simulasi lima nama capres dengan pertanyaan tertutup. Nama Ganjar Pranowo tetap menduduki posisi puncak dengan 29,4 persen. Sementara Prabowo diposisi kedua dengan 27,5 persen; Anies Baswedan 23,9 persen; Puan Maharani 1,4 persen; dan Airlangga Hartarto 0,3 persen.
Qodari mengatakan tak bisa menjawab siapa capres yang bakal menang di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, saat ini konstelasi capres pun belum final.
Sebelumnya, Litbang Kompas dalam hasil survei yang dilakukan 25 Januari-4 Februari 2023 di 38 provinsi terhadap 1.202 responden juga mendapati Ganjar di posisi teratas elektabilitas Capres 2024. Dalam hasil survei yang dirilis Rabu (22/2) lalu itu, elektabilitas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto diklaim masih naik-turun alias fluktuatif.
Elektabilitas Ganjar disebut konsisten naik dari Januari 2022 sampai Januari 2023. Pada Januari 2022, elektabilitas Ganjar mencapai 20,5 persen. Kemudian pada Juni 2022, naik menjadi 20 persen. Lalu, Oktober 23,2 persen dan terus naik pada Januari 2023 dengan elektabilitas mencapai 25,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas Anies pada Januari 2022 yakni 14,2 persen. Elektabilitasnya turun pada Juni 2022 menjadi 12,6 persen, tapi kembali naik pada Oktober menjadi 16,5 persen. Pada Januari 2023, kembali turun menjadi 13,1 persen.
Pada Januari 2023, elektabilitas Prabowo lebih tinggi dari Ganjar dan Anies. Dia mengantongi 28,5 persen. Namun elektabilitasnya terus turun pada Juni sampai Oktober 2022.
Elektabilitas Prabowo pada Juni 2022, 25,3 persen dan Oktober menjadi 17,6 persen. Angkanya naik sedikit pada Januari 2023 menjadi 18,1 persen.
Sumber: CNN Indonesia