TERAWANGNEWS.com, Jakarta – Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menempatkan Ganjar Pranowo sebagai tokoh calon Presiden RI dengan elektabilitas tertinggi. Kedekatan Ganjar dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai salah satu pendorong elektabilitas.
Dalam survei terbaru SMRC yang dirilis Sabtu (15/4), Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas 26,8 persen, mengungguli Prabowo Subianto dengan raihan suara 25,4 persen. Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan total suara 16,7 persen, diikuti Ridwan Kamil dengan raihan suara sebanyak 13,8 persen. Berikutnya ada nama Mahfud MD 4,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen. Sisanya sebanyak 11,1 persen pemilih tidak menjawab atau tidak tahu.
Pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Ganjar kembali naik. Menurutnya, para pemilih cepat melupakan dan memaafkan Ganjar ihwal Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia UU-20.
“Pemilih kita itu kan memorinya pendek, cepat marah tetapi cepat pula memaafkan, cepat pula memilih orang yang sempat dibenci itu. Banyak kasus banyak kejadian di negara ini, partai, elite ataupun calon itu dibenci dibully tetapi sifatnya sesaat setelah itu publik lupa dan kembali dipilih,” jelas Adi dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023).
Adi memaparkan kemesraan yang ditampilkan Presiden Jokowi dan Ganjar saat seharian berada di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu menepis isu keretakan yang terjadi di antara kedua figur tersebut. Hal itu, kata Adi, menjadi aspek penting yang membuat para pendukung Jokowi kembali memilih Ganjar sebagai penerus Jokowi di 2024.
“Kemesraan Jokowi dan Ganjar tentu jadi variabel yang cukup penting, terutama bagi pendukung Jokowi melihat Ganjar sebagai sosok yang kembali mesra dengan Jokowi dan tidak ada persoalan apapun yang signifikan. Basis loyalis Jokowi itu kembali berbondong-bondong memilih Ganjar Pranowo,” jelas Adi.
Menurut Adi kembalinya suara para pemilih Ganjar juga tak lepas dari sikap tegas Gubernur Jateng itu saat mengeluarkan pernyataan politiknya yang menolak Israel bermain di Piala Dunia U-20 dan membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah. Keberanian Ganjar untuk bertanggung jawab dan menghadapi protes publik kepadanya, juga dinilai menjadi poin tambah dan membuatnya kembali menerima simpati para pemilih.
“Artinya keberanian menghadapi persoalan yang blunder, persoalan yang dihadapi adalah bagian dari nilai positif yang dimiliki oleh Ganjar. Jadi sebenarnya kegaduhan, bully-bully itu tidak selamanya negatif. Kalau bisa dijelaskan ke publik dengan baik, dihadapi dengan baik, ya secara perlahan masyarakat akan simpati lah,” ujar Adi.
Sumber: Detik.com