TERAWANGNEWS.com, BUTON – Masyarakat dan Pemerintah Desa Matanauwe menggelar acara POKOMEKOA Syukuran Pesta Panen di Gedung Serbaguna Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (31/8/2024) siang.
Acara POKOMEKOA Syukuran Pesta Panen Desa Matanauwe tersebut bertajuk “Sarana Silaturahmi Perekat Persaudaraan Dalam Bingkai Budaya Kemajuan Buton” Pi ana-ana Lompa, Pi ana-ana Koicu, Tade’e A Tad’ea, Lili A Lilia, Wowe A Wowea.
Hadir dalam kegiatan itu antara lain, Kepala Desa Matanauwe, La Dangka, Anggota DPRD Buton Dapil 3, Darmawan, Parabela Desa Matanauwe, Imam Desa Matanauwe, serta para tokoh Desa Matanauwe, diantaranya tokoh budaya, tokoh pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta beberapa tokoh masyarakat dari desa-desa tetangga.
Kepala Desa Matanauwe, La Dangka dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan secara spontanitas atau tanpa perencanaan lebih awal. Meski begitu, tak menyurutkan antusias warga khususnya para generasi muda dan para kelompok tani untuk mensukseskan acara tersebut.
“Acara ini spontanitas dari kelompok tani, karena memang tidak ada perencanaan sebelumnya dengan banyaknya kesibukan kita, namun antusias masyarakat Matanauwe sangat luar biasa,” kata La Dangka.
Ia pun berharap, kegiatan serupa bisa menjadi agenda tahunan di Desa Matanauwe, dan bisa dibuat lebih meriah lagi.
“Dan mudah-mudahan kegiatan ini akan berlanjut sampai setiap tahunnya, dan kedepan bisa lebih besar dan meriah lagi kita adakan,” harapnya.
Lanjut La Dangka mengatakan, awalnya aktifitas pertanian khususnya penanaman padi yang dilakukan oleh para petani di Desa Matanauwe hanyalah untuk memenuhi target pemerintah tentang ketahanan pangan. Namun, setelah dirembukan bersama oleh para petani padi yang saat ini jumlahnya sebanyak 80 kepala keluarga, maka disepakatilah untuk dilaksanakan POKOMEKOA sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil panen yang cukup melimpah.
“Bahwa kegiatan petani di Matanauwe awalnya hanya untuk memenuhi target pemerintah tentang ketahanan pangan. Pada akhirnya rembuk dan alhamdulilah kegiatan POKOMEKOA kita laksanakan hari ini, dan mudah-mudahan ada berkah dan Rahmat yang kita dapatkan melalui kegiatan ini,” jelasnya yang diamini masyarakat yang hadir.
Sementara itu perwakilan kelompok tani Desa Matanauwe, Darmawan mengaku banyak suka duka hingga sampai di fase sekarang ini. Meski begitu, ia merasa bersyukur karena hasil panen yang begitu melimpah.
“Sampai di fase ini ada banyak suka dan duka serta rintangan dan alhamdulilah sekarang kita menikmati hasil dari apa yang kita perjuangkan,” katanya.
Selaku Anggota DPRD Kabupaten Buton Dapil 3, Darmawan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang hadir. Darmawan juga memberikan apresiasi kepada generasi muda Desa Matanauwe yang mampu menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Sebagai Anggota DPRD, saya mengapresiasi kegiatan ini, olehnya itu kami mengucapkan banyak terimakasih terutama ibu-ibu, bapak-bapak yang sudah hadir,” ucapnya.
“Kami para petani juga akan merasa bangga karena sudah akan dibacakan doa, ini merupakan hal pertama tanpa ada persediaan, tanpa panitia, berjalan begitu saja. Untuk itu, kami memberikan apresiasi kepada generasi muda yang pada akhirnya mampu melakukan ini,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Parabela Desa Matanauwe, La Taiso mengucapkan terimakasih kepada pemerintah desa dan generasi muda Desa Matanauwe yang sudah bekerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
“Mewakili tokoh masyarakat, pertama-tama kami sampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah desa dan generasi muda, memang rencana ini bapak-bapak sekalian luar biasa, memang luar biasa melewati tahapan luar biasa. Pertama-tama kita mensyukuri rezeki ini, karena sepanjang hidup kami juga baru kali ini juga dilaksanakan syukuran hasil panen padi seperti ini, kalo jagung dulu sudah pernah,” katanya.
Sebagai salah satu tokoh masyarakat di Desa Matanauwe, La Taiso tak henti-hentinya mengucap syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada masyarakat Desa Matanauwe.
“Dan saya lihat ini diatas 10 karung setiap bidang, walau belum semuanya bekebun tapi saya pikir tidak akan lapar lagi tahun- tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan lebih meriah lagi,” ujarnya.
Ia pun berharap kepada seluruh masyarakat Desa Matanauwe, agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta selalu mengedepankan musyawarah mufakat dalam mengambil sebuah keputusan.
“Mari kita selalu menjaga persatuan dan kesatuan, apapun yang kita kerjakan, kita musyawarahkan dulu, mudah-mudahan musyarawah itu kita terus pupuk demi kemajuan kita bersama,” harapnya. (adm)