Warga Buton Ini Dihantui Rasa Takut, Pemerintah Diminta Segera Bertindak

TERAWANGNEWS.com, BUTON – Salah seorang warga Wa Ene (60) yang bermukim di pesisir pantai Desa Wolowa Baru, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku cemas dan ketakutan akan luapan air laut.

Bukan tanpa dasar, rasa takut itu muncul karena tanggul di pesisir pantai desa itu jebol dan rusak parah lantaran hantaman ombak yang mengakibatkan luapan air laut menggenangi rumah warga pada bulan-bulan tertentu.

“Tiap tahun dia (Air laut) naik sampai ke jalan, maka katong itu kalau turun air sampai disini (setinggi paha orang dewasa-red), air itu dia naik bulan 1 bulan 2 musim barat,” kata Wa Ene dilansir dari Monitorsultra.com, Senin (11/8/2025).

Ia pun berharap kepada pemerintah untuk segera melakukan perbaikan tanggul agar warga di sekitar pesisir pantai merasa nyaman.

“Kita punya mau ini bikin tanggul dulu karena kita takut kalau malam-malam kita tidak bisa tidur kalau bunyi ombak itu separuh kita sudah duduk-duduk kita jaga-jaga. Dulu waktu gempa di Maumere,” harapnya.

Hal serupa juga di ungkapkan La Nuni (42) sebagai tukang kayu yang bertempat di pesisir pantai desa itu, merasa khawatir akan naiknya air laut yang menggenangi tempat usahanya.

“Ini pas air naik masih kecil ini, tapi kalau besar dia lewati ini bahkan sampai dijalan,” ungkap La Nuni.

La Nuni merasa kesal karena tanggul di desanya yang sudah direncanakan untuk di perbaiki pada akhirnya tidak kunjung terealisasi. Katanya, pernah direncanakan melalui Dana Desa tapi anggarannya tidak mencukupi.

“Khawatir memang, kalau rumah-rumah disini terancam semua ini. Baru memang itu masalahnya sudah banyak yang datang foto katanya sudah mau datang proyeknya ujung-ujungnya hilang lagi,” katanya.

“Pernah dianggarkan di desa ini tapi alasannya memang tidak mampu anggarannya,” sambungnya.

Jika ada anggaran pemerintah Ia berharap agar segera di perbaiki tanggul tersebut.

“Kalau ada segera di perbaiki,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Wolowa Baru, Idul mengatakan, apa yang disuarakan warganya itu merupakan hal yang wajar karena berada di wilayah terdampak.

Sebagai pimpinan wilayah di desa itu Idul menaruh harapan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buton untuk segera turun tangan melakukan rehabilitasi tanggul pantai yang rusak akibat abrasi.

“Sebenarnya kami ingin mendorong pembangunannya di Dana Desa, namun keterbatasan anggaran dana desa setiap tahunnya sehingga tidak mungkin akan dikebut secepat mungkin,” kata Idul saat dikonfirmasi melalui Whatsappnya, Senin (11/8/2025).

“Sehingga kami berharap besar kepada campur tangan Pemda Kabupaten Buton menyelesaikan tentang kerusakan talud pantai yg sangat berdampak besar terhadap keselamatan warga di pesisir pantai,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Terawangnews.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak-pihak terkait, termasuk Pemda Buton. (Adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *