TerawangNews.com, JAKARTA – Presiden Peru Manuel Merino mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (16/11/2020). Ia mundur setelah hanya lima hari menjabat sejak 10 November 2020.
Pengunduran dirinya muncul setelah aksi unjuk rasa di mana-mana, protes terhadap pemerintahannya.
“Saya ingin memberi tahu seluruh negeri bahwa saya mengundurkan diri,” kata Merino dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (15/11/2020) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Diberitakan sebelumnya, tekanan untuk mundur kepada Merino memuncak pada Minggu (15/11/2020).
Protes berujung bentrokan dan menewaskan dua orang. Sebelum Merino mundur, setidaknya delapan dari anggota kabinet yang dilantik 10 November 2020 menyatakan mundur pada Minggu (15/11/2020) dini hari.
Merino yang kurang dikenal publik naik ke jabatan nomor satu di Peru tersebut pada 10 November lalu setelah parlemen memakzulkan pendahulunya, Martin Vizcarra. Dalam memakzulkan Vizcarra, parlemen menggunakan klausul Undang-undang dari abad ke-19 yang menyatakan presiden memiliki “ketidakmampuan moral permanen”.
Keputusan itu didasarkan pada tudingan yang belum terbukti bahwa Vizcarra menerima suap kala masih menjabat sebagai gubernur, bertahun-tahun lalu.
Jajak pendapat menunjukkan warga Peru menginginkan Vizcarra tetap menjabat sebagai presiden. Ia terkenal di kalangan masyarakat karena menyatakan perang melawan korupsi.
Artikel ini telah tayang di CNNIndonesia.com dengan judul “Presiden Peru Manuel Merino Mengundurkan Diri” (al).