TerawangNews.com, JAKARTA – Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (16/11/2020). Mulai dari warga Swiss daftarkan referendum tolak minyak sawit Indonesia hingga PM Armenia nyaris dibunuh usai gencatan senjata dengan Azerbaijan.
1. Warga Swiss Daftarkan Referendum Tolak Sawit Indonesia
Gerakan menolak impor minyak sawit dari Indonesia dalam perjanjian dagang dengan Swiss dilaporkan di ambang proses referendum.
Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (16/11), usulan jajak pendapat menolak impor minyak sawit dari Indonesia diajukan oleh serikat tani Swiss, Uniterre, dan seorang petani anggur, Willy Cretegny. Gagasan mereka disebut didukung oleh 50 organisasi.
Uniterre dilaporkan berhasil mendapatkan 59.200 tanda tangan penduduk yang mendukung usulan referendum untuk menolak impor minyak sawit dari Indonesia. Mereka mendaftarkan gagasan jajak pendapat itu kepada Mahkamah Federal di Bern.
2. Trump Kalah, Israel Percepat Bangun Pemukiman di Yerusalem
Israel dilaporkan mempercepat rencana pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Langkah itu disebut dilakukan Tel Aviv dua bulan sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi lengser dari Gedung Putih.
Organisasi non-profit pemantau permukiman Israel, Ir Amim, mengatakan kontraktor Land Authority mengajukan tender konstruksi di Givat Hamatos, daerah yang saat ini tidak berpenghuni di Yerusalem Timur.
Wilayah itu berdekatan dengan Beit Safafa, daerah di mana sebagian besar penduduknya merupakan warga Paletina.
Ir Amim mengatakan Land Authority mengeluarkan tender untuk membangun lebih dari 1.200 unit perumahan yang sebagian besar dialokasikan di Givat Hamatos.
3. PM Armenia Nyaris Dibunuh Usai Gencatan dengan Azerbaijan
Aparat keamanan Armenia berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Nikol Pashinyan, selepas dia meneken perjanjian gencatan senjata dengan Azerbaijan terkait konflik di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
Dikutip CNNIndonesia.com, Senin (16/11/2020), Badan Keamanan Nasional Armenia (NSS) menyatakan mereka menangkap mantan kepala NSS Artur Vanetsyan, mantan ketua fraksi Partai Republik di parlemen Vahram Baghdasaryan, dan tokoh pejuang Ashot Minasyan. Ketiganya diduga merencanakan skenario untuk membunuh Pashinyan.
“Para tersangka berencana untuk merebut kekuasaan dengan membunuh perdana menteri, dan mereka sudah menyiapkan calon pengganti,” demikian isi pernyataan NSS.
Artikel ini telah tayang di CNNIndonesia.com dengan judul “Swiss Tolak Sawit RI hingga PM Armenia Nyaris Dibunuh” (al).