TERAWANGNEWS.com, – Kementerian Perdagangan RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kepala Daerah se-Kepulauan Buton.
Rakor dalam rangka peningkatan komoditas ekspor unggulan serta sinkronisasi kebijakan sektor perdagangan di wilayah Kepulauan Buton dipimpin langsung Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dr. Jerry Sambuaga pada hari kedua Kunjungan Kerjanya di Buton, Kamis (27/52021).
Rakor yang digelar di Aula Kantor Bupati Buton, Lantai II Gedung A, Kompleks Pusat Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo Wamendag RI bersama Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Sultra, Drs. Basiran, M.Si, mewakili Gubernur Sultra, Kepala Kejaksaan Negeri Buton, Eko Riendra Wiranto, SH.
Ikut serta Wakil Walikota Baubau, Laode Ahmad Monianse S.Pd, Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, SE,. M.Si, Asisten II Sekda Buton Tengah, Perwakilan Bupati Buton Utara.
Sementara dari Pemkab Buton hadir Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad, SH, Anggota Forkopimda Kabupaten Buton dan seluruh Kepala OPD lingkup Kabupaten Buton.
Rombongan Wamendag RI turut hadir, Tenaga Ahli Wakil Menteri Perdagangan, Isto Widodo, Tenaga Ahli Wakil Menteri Perdagangan, Erwin Wibowo Armanto, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertimbangan, Luther Palimbong, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, Asep Asmara, Analis Perdagangan Madya, Ringgo, Analis Perdagangan Muda, serta Fasilitator Perdagangan,
Bupati Buton, La Bakry atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Wamendag beserta jajarannya yang telah bersedia melakukan lawatan dan kunjungan kerja ke wilayah Kepulauan Buton.
“Semoga Rakor ini menjadi ikhtiar dan rencana kita, bersama pusat dan daerah untuk komoditas ekspor khususnya aspal bisa menjadi komoditas primadona di negeri sendiri,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini berharap, kunjungan kerja Wamendag dalam waktu 2 hari ini mulai dari peninjauan lokasi tambang Aspal dan Sentra Tenun Buton, serta Kunjungan di Pasar Rakyat bisa mendapat perhatian dari pihak kementerian untuk bisa mendobrak UMKM di daerah ini.
Gubernur Sultra yang diwakili Asisten I Sekda Pemprov Sultra, mengatakan Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH selama ini telah mengangkat komoditas Sulawesi Tenggara khususnya Buton untuk menjadi komoditas ekspor, baik dari hasil pertanian dan perkebunan. Tidak hanya dalam bentuk gelondongan melainkan sudah dalam bentuk komoditas layak ekspor.
“Khusus komoditas aspal Buton yang telah dikoordinasikan dengan kementerian terkait, diharapkan bisa digunakan untuk pembangunan jalan di seluruh wilayah Indonesia,” bebernya.
Pengembangan hasil laut kata Basiran di Jazirah Buton kepulauan yang memiliki kelayaan laut yang melimpah didorong untuk menjadi komoditas ekspor. Sehingga pembangunan kawasan Kamaru, Buton sebagai daerah pengembangan perikanan terpadu kiranya diberikan sentuhan dari dana APBD.
“Wilayah laut kita mengandung jenis banyak ikan yang tdk dimiliki daerah lain. Dan kita berada di wilayah lintas laut banda sehingga kualitas hasil laut turut berbeda dan memiliki keungulan,” lanjutnya.
Wamendag RI, Dr Jerry Sambuaga dalam sambutannya mengatakan, kunjungan kali ini ke Sulawesi Tenggara semoga bisa membawa hasil konkret. Dimana ada beberapa kebijakan yang akan difollow up yakni SRG (Sistem Resi Gudang) untuk memperluas implementasi gudang dengan memberikan stimulus dana alokasi khusus kepada daerah
“Kiranya produk ekspor baik perikanan dan pertambangan agar bisa mengurangi ketergantungan impor, dengan cara menarik inverstor dan memusatkan satu tempat dan kebijakan yang afirmasi bisa mendukung semuanya,” jelasnya.
Wamendag juga menjelaskan dalam sektor ekspor Kemendag memiliki Balai Pelatihan Ekspor untuk pendampingan produk. Sehingga UMKM bisa dibina di balai tersebut yang akhirnya produk bisa dimatchingkan dengan produk luar negeri yang tersebar di 33 negara.
“Semuanya dalam rangka peningkatan ekspor negara kita yang kebanyakan komoditas berada di daerah kita tentunya tetap ada koordinasi pusat dan daerah,” katanya.
Perjanjian dagang melalalui Kemendag kini sudah melakukan 23 perjanjian dagang yang inti dari manfaatnya bisa memperoleh kemudahan dalam hal tarif, sehingga bisa memotivasi UMKM untuk mengekspor produknya.
“Di harapkan seluruh kepala daerah bisa mensosialisasikan manfaat dari perjanjian dagang ini sehingga UMKM bisa membuat gebrakan ke depannya untuk ekspor dagang,” pungkasnya.
Sebelum rakor digelar, hari kedua di Buton, Wamendag bersama rombongan meninjau langsung kondisi beberapa pasar diantaranya Pasar Rakyat Modern Sore Ompu Pasarwajo, Pasar Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, dan Pasar Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan.
Terkait ini, Wamendag menyampaikan pihaknya terus berupaya memperkuat pasar rakyat melalui program revitalisasi pasar rakyat. Sebab Dengan revitalisasi, pasar rakyat akan memiliki fasilitas penunjang yang lebih baik untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19 (***).