Tingkatkan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner, Pemkab Buton Datangkan Chef Berstandar Internasional

TERAWANGNEWS.com, Buton – Untuk meningkatkan inovasi dan higienitas sajian kuliner para pelaku usaha jajanan di Buton, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pariwisata mengundang chef berstandar Internasional.

Chef tersebut berasal dari dua perguruan tinggi berbeda yaitu Batam Taurizen Politeknik (BTP) dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.

“Kalau politeknik pariwisata Batam kan sudah standar internasional, demikian pula sekolah tinggi pariwisata Bandung STP Bandung, itu sudah standar juga, dan banyak pelaku-pelaku wisata maupun SDM bidang kepariwisataan itu dihasilkan dari dua, baik politeknik pariwisata Batam maupun pariwisata Bandung juga termasuk Bali mungkin hari ini yang datang hanya ini,” kata Bupati Buton, La Bakry di Pasarwajo usai membuka pelatihan, Senin (23/8/2021).

Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari, sejak hari ini sampai 25 Agustus 2021 itu lanjut La Bakry, merupakan sebuah kemajuan Dinas Pariwisata Kabupaten Buton yang terus digulirkan dan mendapat dukungan langsung dari Kementerian Pariwisata RI. Menurutnya, salah satu aspek yang di kembangkan dari pariwisata itu adalah kuliner.

“Yang dikembangkan dalam pariwisata yang tidak terpisahkan dari kemajuan dan perkembangan itu adalah kuliner,” ungkapnya.

Untuk menarik wisatawan berkunjung Ke Buton, kata La Bakry, cita rasa kuliner, higienitas dan Kesehatannya itu yang perlu distandarkan sehingga wisatawan yang berkujung selalu rindu akan kuliner khas Buton.

“Higienitasnya, kesehatannya, dan cita rasanya ini yang perlu distandarkan sehingga orang sekali datang, pingin datang lagi salah satunya kuliner yang standar itu, yang nikmat mewakili perasaannya dia,” ujarnya

“Ini yang harus terus dibangun karena orang kalau diam mau makan, terus rasaya ggak enak, ah nanti disana aja deh baru makan jangan di sini,” tambah Ketua Bapera Sultra ini.

Melalui kesempatan itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi, mengatakan, tujuan pelatihan tersebut agar para pelaku usaha jajanan bisa berinovasi dan memenuhi standar sajian dan higienis makanan.

“Jadi yang dilatih ini terkait dengan bagaimana pembuatan kuliner di para pelaku usaha jajanan dan yang jualan ini bisa memenuhi standar sajian dan higienis makan,” katanya.

“Makanya kita datangkan tenaga ahlinya yang memang, salah satunya itu chef (ahli masakan-red) dia juga punya restoran yang terkenal juga dia pengajar, jadi nanti ilmunya yang akan di terapkan,” sambungnya.

Sebelumnya, lanjut Rusdi, pada 2020 lalu pihaknya sudah menggelar pelatihan dengan tema ‘Kuliner’, membahas terkait konsep mengenai cara mengelola kuliner dengan baik.

“Kegiatan ini adalah yang kedua kali. Pelatihan yang lalu itu temanya dia hanya kuliner saja, kita bicara secara materinya itu, waktu itu belum ada peraktek jadi kita masih menanamkan konsep-konsep bagaimana mengelola kuliner yang baik, bagaimana membuka usaha Kuliner yang baik,” ungkapnya.

Pelatiahan kali ini masih kata Rusdi, difokuskan pada praktek membuat makanan khas Indonesia dan makanan orang asing, kemudian akan dibentuk perwakilan masing-masing kelompok masakan.

“Kali ini kita fokus diperakteknya, jadi kami 40 orang akan membagi kelompok dengan meja masing-masing, peralatan masing-masing lalu mereka mempraktekkan ada mewakili makanan satu jenis yang mewakili makanan orang asing yang paling umum yang kedua makanan orang Indonesia yang Nasi Goreng yang kategori sarapan dan yang berikut jenis roti-rotian,” sebutnya.

Untuk itu tambah Rusdi, pihaknya berharap kepada peserta pelatihan untuk fokus dalam mengikuti kegiatan agar dapat memahami standar sajian dan higienis makanan yang telah diajarkan.

“Harapan kita bahwa dengan mereka memahami standar sajian dan higienis makanan tentu nanti akan mempengaruhi pengunjung yang datang,” harapnya.

“Berkunjung di Leter Buton dan di Kali Biru, atau seputaran Kabupaten Buton ini dan ibukota ini dengan di Wabula, benar-benar bahwa kita dukung dengan sajian kuliner yang standar,” pungkasnya.

Reporter: Rasmin Tara

Editor: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *