TERAWANGNEWS.com, Buton – Bupati Buton, Drs. La Bakry, hari ini, Minggu (24/10/2021) melakukan tatap muka dengan Kelompok Wanita Tani (PWT) dalam kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Gunung Jaya dan Kuraa, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam kunjungannya itu, La Bakry didampingi antara lain, Ketua PKK Kabupaten Buton, Delya Montolalu La Bakry, Asisten I Setda Buton, Alimani, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buton, La Lodi, Anggota DPRD Buton Dapil III, Sumarlin, Kapolsek Sampuabalo, IPTU Herman Mota, Camat Siotapina, La Rahadi, Kepala Desa Gunung Jaya, La Rusli dan Kepala Desa Kuraa, Irwan.
Sebelum melakukan tatap muka secara resmi yang dipusatkan di depan Kantor Desa Kuraa, Bupati Buton bersama masyarakat ke dua desa yang didominasi ibu-ibu tersebut, melakukan panen sayur-sayuran.
Dengan mengenakan baju kemeja lengan panjang warna biru tua dan celana panjang levis, La Bakry memanen beberapa jenis sayuran seperti kangkung cabut, terong, dan buah labulabu serta cabe rawit.
Seakan tak merasakan capek, La Bakry dengan wajah ceria sambil memanen, juga sesekali berbincang dengan masyarakat masyarakat setempat.
“Ini bagus sekali pemanfaatan pekarangannya, selain tanamannya bisa dimakan juga bisa di jual yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sini (Desa Gunung Jaya dan Kuraa-red),” kata La Bakry.
Pada kesempatan itu, dengan berjalan kaki, La Bakry juga menyempatkan diri meninjau rumah BTN di Desa Gunung Jaya yang hingga kini belum teraliri listrik.
Usia memanen sayur-sayuran, La Bakry bersama rombongan menuju ke Desa Kuraa, tempat tatap muka dilakukan.
Dalam tatap muka tersebut, mewakili pemerintah kedua desa dan masyarakat khususnya KWT, Kepala Desa Kuraa, Irwan mengucapkan terimakasih kepada Bupati Buton yang telah menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat Desa Kuraa dan Gunung Jaya.
“Dan ini menjadi satu kehormatan bagi kami, khususnya para kelompok tani atas kunjungan Bapak Bupati Buton di desa kami,” kata Irwan saat membawakan sambutan.
Menurut Irwan, dengan program KWT P2L tersebut, bisa mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang ada, sehingga kebutuhan pangan terhadap masyarakat dapat terpenuhi.
“Dengan program ini bisa mendorong ketahanan pangan khusunya di desa kami ini,” ujarnya.
Dikesempatan itu juga, perwakilan KWT kedua desa, Ratna K (Istri Kepala Desa Kuraa-red) mengaku, sejak KWT tersebut dibentuk pada Februari 2021 lalu, banyak manfaat yang diperoleh.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan warga setempat, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Ini sangat bermanfaat bagi kami, selain mendorong kebutuhan pangan, juga bisa menambah penghasilan ibu-ibu khususnya di masa pandemi ini,” ungkapnya saat membacakan laporan KWT.
“Dan ini juga sebagai upaya mendukung upaya pemerintah dalam penanganan penurunan stunting,” sambung Ratna.
Diwaktu yang sama, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton, La Lodi mengungkapkan bahwa, program KWT P2L merupakan program kementerian terkait dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan.
Di Sultra kata dia, hanya ada 7 kabupaten/kota yang masuk dalam program tersebut. Termasuk Buton. Di Buton sendiri hanya 4 desa, diantaranya Desa Gunung Jaya dan Kuraa.
“Dan ini sangat bermanfaat, apalagi di era pandemi ini, targetnya kita awalnya hanya untuk konsumsi saja, namun ternyata bisa beralih ke bisnis, dan ini sangat bagus, karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.
Meski begitu lanjut La Lodi, pihaknya menargetkan semua desa/kelurahan yang di Kabupaten Buton, kedepan bisa membentuk KWT P2L.
“Ini di Buton ada 4 desa, dan ini kita jadikan percontohan, semoga nanti semua desa kelurahan bisa melakukan hal yang sama,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Buton, La Bakry dalam sambutannya merasa bangga dan memberi apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton, khususnya para penyuluh pertanian atas kerja keras yang dilakukan selama ini, sehingga program KWT P2L dapat terwujud.
“Saya sangat bangga dan apresiasi kepada Dinas Katahanan Pangan, terutama penyuluh pertanian yang sudah bekerja keras selama ini,” ucapnya.
Menurut Ketua DPD II Golkar Buton ini, dengan adanya program tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, juga bisa meningkatkan perkonomian. Terlebih, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik.
“Jadi sehatnya dapat, ekonomi juga dapat,” katanya.
Dengan adanya KWT P2L tambah Ketua Bapera Sultra ini, maka selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat, umumnya Kabupaten Buton. Juga, bisa disuplai ke daerah-daerah tetangga seperti Kabupaten Wakatobi dan Kota Baubau.
“Dan semoga dengan suksesnya kelompok tani wanita ini, bisa menjadi contoh yang baik untuk kelompok-kelompok tani lainnya khususnya di wilayah Kabupaten Buton,” harapnya.
Untuk diketahui, kegiatan tatap muka ini, juga turut dihadiri antara lain, Ketua dan Anggota BPD kedua desa, para kepala sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, serta masyarakat setempat.
Penulis: La Ode Ali