Bupati Buton Hadiri Tatap Muka Lomba PKK Tingkat Sultra dan Harapan Delya Montolalu La Bakry

TERAWANGNEWS.com, Buton – 10 Program Pokok PKK merupakan program pemenuhan kebutuhan primer dan kebutuhan sosial psikologis yang merupakan unsur pokok demi tercapainya keluarga bahagia dan diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan kualitas hidup perempuan.

Demikian dikatakan Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si saa menghadiri tatap muka bersama Tim Penilai Lomba 10 Program Pokok PKK tingkat Sulawesi Tenggara (Sultra) di Pelataran Kantor Lurah Kambula-mbulana, Kecamatan Pasarwajo, Buton, Jumat (29/10/2021).

Adapun 10 program pokok PKK yakni penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tungga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

“Lembaga dan kegiatan PKK memang menempel pada institusi pemerintah. Namun peranan PKK tidak dapat dikesampingkan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa yaitu membangun keluarga sejahtera lahir dan batin,” kata La Bakry saat menyampaikan sambutannya.

Ketua Umum DPW Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Sultra ini berharap, dengan kegiatan tersebut dapat semakin memberikan dampak positif dalam rangka meningkatkan pembangunan di Kabupaten Buton khususnya di Kelurahan Kambula-mbulana

“Kami atas nama Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Kabupaten Buton khususnya masyarakat Kelurahan Kambula-mbulana menyampaikan selamat datang kepada tim penilai. Kami berharap semoga penilaiannya berlangsung objektif dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dihadapi masyarakat Kelurahan Kambula-mbulana,” ucapnya.

Ketua DPD II Golkar Buton ini meyakini, dengan adanya penetapan Kelurahan Kambula-mbulana sebagai lokasi lomba 10 Program Pokok PKK akan berpengaruh positif terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat terutama kaum perempuan untuk dapat berperan dalam memberdayakan dirinya dan dalam rangka menurunkan jumlah keluarga miskin sehingga dapat tumbuh lebih baik lebih maju dan lebih berkualitas dengan bertumpu kepada kemandirian.

“Saya berharap setelah lomba ini, keluarga sejahtera lahir dan batin akan terus berjalan sehingga secara sadar kegiatan ini menjadi rutinitas dan membudaya di setiap rumah tangga di Kelurahan Kambula-mbulana. Apa yang telah dicapai untuk membangun selama ini dapat terus dipelihara, dilestarikan dan bahkan lebih dikembangkan,” harapnya.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Penilai Lomba 10 Program Pokok PKK, Ir. Hj. Devi Yunari, M.Si mengatakan, Kelurahan Kambula-mbulana merupakan lokasi supervisi tim PKK provinsi pada bulan September 2021 lalu.

“Jadi tujuan kami di lomba ini untuk mengevaluasi sejauhmana 10 program PKK itu telah dilaksanakan dan perbaikan apa yang telah dilakukan berdasarkan apa yang telah kami sampaikan pada kunjungan bulan lalu,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sekretaris Umum PKK Sultra ini mengatakan, yang menjadi fokus dalam penilaian meliputi 5 aspek yaitu penilaian tertib administrasi, cegah perkawinan dini, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ( UP2K), hatinya PKK, dan pencegahan stunting.

Sementara itu, Plt. Lurah Kambula-mbulana, Fardayan Fanny, S.Si. memaparkan profil dan sejarah singkat Kelurahan Kambula-mbulana yang terbentuk sejak tanggal 12 November 1997. Tahun 2021 terdiri 9 lingkungan dengan jumlah penduduk 2096 jiwa yang terdiri atas 556 KK .

“Tentu saja penunjukan ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami karena sesuai realita dan fakta di lapangan dimana dukungan dan peran seluruh komponen masyarakat sangat mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintah baik dalam pelaksanaan pembangunan dan kegiatan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, ditemui usai kegiatan tatap muka tersebut, Ketua Tim PKK Kabupaten Buton, Delya Montolalu La Bakry menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi dan pemahaman masyarakat tentang bagaimana tata cara kebersihan lingkungan terutama mengenai pengelolaan adminstrasi desa.

“Ini kan kita mengajar masyarakat bagaimana cara kebersihannya, bagaimana pembersihan selokan-selokan jalannya air, bagaimana kegiatan untuk pengolahan kebun PKK,” jelasnya.

“Jadi terutama adminstrasi pencatatan itu, di kelurahan ini sesuai tidak dengan yang meraka buat,” sambungnya.

Menurutnya, melalui program PKK ini, masyarakat akan lebih kreatif dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk menumbuhkan perekonomian dalam keluarga.

“Tanaman Toga itu bisa dimanfaatkan, kalau lebih bisa dijual sehingga mempermudah perekonomian masyarakat dimasa pandemi begini,” ujarnya.

Untuk itu, melalui lomba 10 Program Pokok PKK ini, ia berharap Kelurahan Kambula-mbulana dapat meraih juara 1 ditingkat Sultra hingga tingkat nasional.

Karena menurutnya, penilaian dari tim supervisi menyebutkan bahwa Kelurahan Kambula-mbulana layak untuk mengikuti lomba.

“Harapannya mudah-mudahan kita punya kelurahan ini bisa juara, karena kemarin juga sudah supervisi disini, alhamdulillah kita bagus, mereka bilang nambah sedikit-sedikit aja kekurangannya,” harapnya.

“Mudah-mudahan hari ini apa yang mereka sampaikan supervise itu sudah terjawab hari ini,” tutup istri Bupati Buton ini.

Sementara itu, Sekertaris tim penggerak PKK Kabupaten, Mufida Djibran yang juga Kabid UM Kelembagaan, TTG, SDA dan Sosial Budaya DPMD Kabupaten Buton menyebutkan, dalam lomba 10 tersebut ada 4 prioritas yang akan dinilai tim yang terbagi dalam 4 kelompok kerja (Pokja) diantaranya:

1. Pokja 1 diprioritaskan masalah pola asuh anak dan remaja didalam keluarga termasuk Cepad (Cegah penikahan usia dini).
2. Pokja 2 diprioritaskan mengenai Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) melalui PKK.
3. Pokja 3 mengenai Hatinya PKK yang diganti menjadi Aku Hatinya PKK, Amalkan dan Kukuhkan Halaman, asri, teratur, indah dan nyaman (Aku Hatinya) PKK.
4. Pokja 4 diprioritasskan mengenai stunting dan kesehatan, perencanaan sehat.

“Jadi yang mereka nilai itu prioritas yang 4 ini dengan Pokja-pokja dengan yang satu administrasi yang benar. Jadi mereka menilai didalam itu mengenai adminstrasi semua sekretariat dari Pokja 1 samapai Pokja 4,” kata Mufida.

Sebagai informasi, Kabupaten Buton adalah kabupaten ke-6 yang dikunjungi Tim Penilai setelah Kabupaten Muna, Muna Barat, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Kota Baubau.

Penulis: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *