Ketua DPRD Hariasi Salad Sebut Buton Bakal Kewalahan jadi Tuan Rumah Porprov, Ini Alasannya

TERAWANGNEWS.com, Buton – Ketua DPRD Kabupaten Buton, Hariasi Salad, S.H mengaku masih ragu mengenai kesiapan Kabupaten Buton sebagai salah satu tuan rumah pada pelaksanaan Porprov Sulawesi Tenggara (Sultra) Desember 2022 mendatang.

“Kesiapan Buton sebagai salah satu tuan rumah itu boleh dikatakan siap dan boleh dikatakan belum siap,” kata Hariasi saat ditemui di kediamannya, Kamis (11/8/2022) sore.

Keraguannya itu bukan tanpa dasar, sebab lanjut Hariasi, Surat Keputusan penunjukan Kabupaten Buton sebagai tuan rumah pelaksanaan Porprov, baru diterima Pemda Buton pada Juli 2022 lalu.

“Artinya bahwa berdasarkan fakta yang ada Surat Keputusan penunjukan dari Pak Gubernur untuk tuan rumah itu dikeluarkan pada 1 Januari 2022 namun diberikan pada Juli 2022,” ujarnya.

“Kemudian untuk pembagian cabor itu nanti Bulan Juni maka deadline waktu yang sangat mepet itu Buton tentu belum bisa menganggarkan sepenuhnya tentang persiapan Porprov di tahun 2021 karena kita belum punya dasar sehingga ditahun 2021 anggaran untuk 2022 kita menganggarkan pada cabor-cabor yang membutuhkan dana yang besar seperti pematangan lahan GOR dan lanjutan pembangunan Gedung Expo dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” sambung Hariasi.

Maka ketika ada surat tentang jadwal pelaksanaan Porprov yang kemungkinan akan diselenggarakan Desember 2022 nanti, bisa dipastikan Buton akan kewalahan sebagai tuan rumah.

“Karena ada fasilitas yang dibangun oleh Pemprov dalam hal ini pembangunan GOR, namun fisiknya juga belum selesai, di tambah lagi ada kendala tentang fasilitas air dan listrik karena lokasinya berjauhan dengan pemukiman, dan GOR belum bsa menampung kegiatan Indoor yang sebanyak 12 cabor. Maka langkah untuk mengantisipasi itu adalah penyelesaian bangunan Expo yang sementara dikerjakan dan lapangan tenis, karena di Kabupaten Buton hanya ada satu lapangan tenis yang siap pakai yaitu lapangan tenis milik Perusahaan WIKA, maka kalau Pemprov berkenan untuk membantu Pemda Buton apakah dalam bentuk Bankeu atau fisiknya saja , untuk pembangunan lapangan tenis, juga pengadaan lampu untuk lapangan bola kaki yang ada di Takawa, maka harapan kami sebagai perwakilan rakyat Buton agar supaya para OPD yang terkait dengan kebijakan anggaran dapat membantu penganggaran dalam mengatasi kekurangan anggaran Kabupaten Buton dalam menyukseskan pelaksanaan Porprov yang dilaksanakan sebagian di Kabupaten Buton, apalagi Kabupaten Buton adalah tempat kelahiran Bapak Ali Mazi, S.H sebagai Gubernur Sultra saat ini,” beber Hariasi.

“Dan lagi-lagi untuk mendukung pelaksanaan Porprov dengan melihat SILFA kita yang begitu sedikit didalam APBD Perubahan Kabupaten Buton tahun 2022 yang kurang lebih hanya sekitar 20 miliar lebih, maka dipastikan kita tidak mampu menganggarkan yang begitu signifikan mengingat masih ada beberapa daerah juga yang kemarin kena bencana banjir yang harus juga tidak bisa kita abaikan karena itu menyangkut dari sisi kemanusiaan,” katanya lagi.

Untuk itu Hariasi berharap, Pemprov Sultra bisa membantu mengalokasikan anggaran melalui APBD Perubahan Provinsi, baik itu melalui Bankeu kepada Pemda Buton atau dalam bentuk fisik.

“Harapan kami DPRD Kabupaten Buton meminta kepada pihak Pak Gubernur dan OPD-OPD terkait dalam hal ini BPKAD maupun Bappeda Provinsi mereka mau membantu dalam APBD Perubahan Provinsi, apakah dia model Bankeu keuangan kepada Pemda Buton atau fasilitas fisik sehingga itu bisa membantu Kabupaten Buton dalam menjelang pelaksanaan Porprov, karena GOR juga anggarannya belum seutuhnya tuntas,” harap Ketua Bapera Buton ini.

“Dan berdasarkan hasil konsultasi kami dengan pihak Kepala BPKAD Provinsi bahwasanya masih ada kurang lebih 10 miliar lebih dana itu untuk digelontorkan untuk kelanjutan pembangunan GOR. Tapikan, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang kami butuhkan maka dari kami DPRD Kabupaten Buton sangat merasa ragu kalo pelaksanaan Porprov Desember kemudian tidak ada suntikan dana dari APBD Provinsi maka kami harus katakan secara jujur bahwa Pemda Buton itu akan kewalahan, bukan berarti kita tidak akan laksanakan tapi akan kewalahan dan sangat kewalahan sekali sehingga takutnya DPRD ini jangan sampai dalam proses pelaksanaannya itu akan mencoreng nama Buton yang notabene Buton adalah tempat kelahiran Bapak Gubernur kita,” ucap Hariasi.

Tak hanya itu, Politisi Golkar ini juga menaruh harapan kepada Anggota DPRD Provinsi agar didalam pembahasan APBD Perubahan, Buton bisa mendapatkan alokasi anggaran demi suksesnya pelaksanaan Porprov.

“Harapan kami juga kepada Anggota DPRD Propinsi mendukung program Pak Gubernur Sultra untuk memberikan kado kenang-kenagan buat Kabupaten Buton yang mana Kabupaten Buton merupakan tempat kelahiran Bapak Gubernur, saya kira tidak terlalu memberatkan kalo DPRD Provinsi mau membantu, berilah kenang-kenangan diakhir masa jabatan beliau, dan harapan kami terhadap Pemprov Sultra dan DPRD Provinsi sebagai penentu kebijakan anggaran seyogiayanya juga bisa mengetahui tentang kebathinan Pak Gubernur,” harapnya lagi.

Meski begitu, diakhir wawancara Hariasi tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sultra yang telah menetapkan Kabupaten Buton sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan Porprov tahun 2022. Dan hal itu merupakan kado terbaik untuk Kabupaten Buton dari Ali Mazi sebagai putra terbaik Buton.

“Pada prinsipnya Kabupaten Buton sangat berterimakaaih kepada Bapak Gubernur Sultra yang telah menetapkan Kabupaten Buton sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan Porprov tahun 2022, dan ini juga merupakan kado terbaik buat Kabupaten Buton dari Pak Ali Mazi, S.H sebagai putra terbaik Buton,” ucapnya.

Penulis: La Ode Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *