Melalui Ngopi Wa Eng Ran, Pemkab Buton Serap Aspirasi Petani dan Nelayan

TERAWANGNEWS.com, Buton – Ngopi Wa Engran (Ngobrol Pagi Warga Bareng Basiran) kembali digelar. Diskusi yang dipandu langsung Sekda Buton, Asnawi Jumaluddin tersebut bertemakan Pertanian dan Perikanan. Nelayan dan petani Pasarwajo dan sekitarnya memadati Pangung Utama Alun-alun Takawa, Jumat (30/9/ 2022).

Ngopi Wa Engran digagas Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi untuk mendekatkan amsyarakat dan pemerintah. Forum ini untuk menjaring aspirasi masyarakat dan ajang untuk mengeluarkan uneg-uneg bagi warga. Sehingga meski terlihat santai, namun  forum ini menampilkan bincang-bincang yang produktif.

Pj. Bupati Buton yang berada di luar daerah menghadiri arahan presiden di Jakarta mengiukti Ngopi Bareng via zoom meeting. Segenap pejabat teras Pemkab Buton hadir dalam Ngopi bareng tersebut. Diskominfo menyiarkan acara itu secara live streaming dan zoom meeting. Sehingga warga yang tidak sempat hadir baik yang berada di Buton maupun di luar pulau Buton dapat berpatisipasi untuk menyanpaikan kritis atau saran kepada Pemkab Buton.

Amatan di lapangan menyebutkan Warga yang bermata pencahatrian nelayan dan petani sangat antusias mengikuti jalannya diskusi.
Samriah, warga Kelurahan Holimombo, merasa senang dengan pertemuan yuang diinisiasi Pj. Bupati Buton. Wanita yang berprofesi sebagai mama lele (Pedagang Ikan) meminta bantuan berupa alat untuk menjual ikan.

Bukan hanya itu, Samriah juga menyoroti pembagian bantuan nelayan berupa armada penangkap ikan, yang menurut warga tidak merata .

”Permasalahan bantuan bodi (perahu) yang tidak kena sasaran menurut kami nelayan ini. Jadi kami minta Dinas Perikanan Kabupaten Buton untuk mendata warga nelayan secara terburka,” usul Samriah.

Ilianca, Ketua Kelompok Tani Kelurahan Pasarwajo, menyampaikan tanah miliknya yang sudah digusur. Sehingga pihaknya pun tidak bis lagi bercocok tanam.

“Kendala daripada anggota kelompok kami di Pasarwajo ini sekarang tanahnya sudah di gusur. Jadi yang kami minta hanya satu, tolong pemerintah memikirkan bagaimana keberadaan kami Kelompok Pasarwajo, 6 kelompok ini yang kurang lebih anggotanya 100 Orang supaya bisa di perhatikan Pak. Karena lahan yang tergusur itu adalah lahan pemerintah. Kami mohon pertimbangannya, apakah bisa diusahakan lahan atau dialihkan profesi kami diusahakan modal untuk berdagang atau bagaimana,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Perikanan akan menjadi Narasumber di Ngobrol kali ini, dan siap menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada.

Kadis Perikanan Kabupaten Buton, Rasmin Rahman, SPi, MA menjawab pertanyaan warga mengatakan perahu bantuan nelayan tidak pernah menerima keluharan warga. Namun Mantan Sekretaris KPU Buton tersebut kalau ada indikasi tidak tepat sasaran harusnya melapor ke Dinas supaya dilakukan penarikan.

“Kami juga melakukan verifikasi aktual supaya yang tidak tepat sasaran itu tidak terjadi lagi. Dan tahun ini kita ada pengadaan Jumbo, toll box. Ibu masukan saja proposal kebutuhan jumbo, toll box dan ember,  nanti kalo barangnya ada akan kami verifikasi,” kata Rasmin.

Rasmin juga menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan koperasi nelayan. “Menyangkut koperasi nelayan, sampai saat ini sudah terbentuk 34 koperasi nelayan, tersebar dari Kapontori sampai Wabula. Tetapi sebagian aktivitas koperasi tdak berjalan sesuai harapan dengan koperasi pada umumnya. Ada juga orang membentuk koperasi hanya untuk mendapat bantuan dengan menggunakan nama Koperasi nelayan juga,” Kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buton,” katanya.

Sementara itu, Ma’mul Djamal, kadis Pertanian menyampaikan kelompok tani yang ada di Kabupaten Buton berkisar 400 kelompok dengan jumlah berkisar 10.000 orang. Setiap kecamatan dibangun  BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) sebagai lembaga atau tempat koordinasi antara petani dan petugas Penyuluh Pertanian. Dinas Pertanian  telah melakuklan pembinaan pada kelompok-kelompok tani. Oleh karena itu kami menginformasikan kepada masyarakat yang belum tergabung dalam kelompok tani supaya masuk dan membentuk kelompok tani sehingga memudahkan koordinasi.

” Kami memberikan edukasi dan informasi lewat pertemuan setiap minggu tiap BPP tiap bulan untuk memberikan informasi yang terbaru tentang kegiatan apa yang ada di Pertanian,” lanjut Ma’mul.

Usai Ngopi bareng, Dinas Perikanan Kabupaten Buton menyerahkan Penyerahan Kartu KUSUKA kepada Para Nelayan. Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan tersebut diserahkan langsung Sekda Buton mewakili Pj. Bupati Buton.

Kartu KUSUKA meruipakan bukti profesi atau pekerjaan pelaku usaha dan basis data untuk mempermudahkan perlindungan dan pemberdayaan pelaku usaha. Kartu KUSUKA juga bisa jadikan sebagai Kartu ATM dan bisa digunakan untuk menabung (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *