TERAWANGNEWS.com, Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman bersama di bidang pertambangan bijih nikel antara PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA), PT BDER Ventures Indonesia, PT Permata Ramadhany Indonesia, dan PT Lawu Agung Niaga.
“Nikel merupakan harta karun berharga bagi bangsa Indonesia, yang harus dimanfaatkan sebesarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, besarnya potensi nikel Indonesia harus didukung tata kelola yang baik oleh berbagai perusahaan pengolah nikel, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi berkelanjutan bagi rakyat,” ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Pada 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton. Diperkirakan 37,04 persen nikel di dunia berada di Indonesia. Sebanyak 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Menurut data LPEM FEB UI yang diolah dari Nickel Institute pada 2021, Indonesia menjadi negara kedua setelah Australia dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, yakni 33,3 juta ton atau 11 persen. Rusia di posisi keempat dengan 24,4 juta ton atau 8 persen. Sementara dalam cadangan nikel di dunia, Indonesia ada di urutan pertama dengan 21 juta ton atau 23,7 persen.
“Sementara menurut Minerba One Data Indonesia Kementerian ESDM, pada 2021, produksi feronikel yakni 1,6 juta ton dengan penjualan 1,03 juta ton. Sementara nikel pig iron diproduksi 664.746,8 ton dengan penjualan 73.562,2 ton. Adapun nikel matte diproduksi sebanyak 82.564 ton dengan penjualan 69.620,6 ton. (*)
Sumber: Tempo.co