TERAWANGNEWS.com, BUTON – Menyikapi isu “putra daerah” yang coba dimainkan dan dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu menjelang Pilkada Kabupaten Buton tahun 2024, Ketua Asosiasi BPD Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Luwi Sutaher, S.H angkat bicara.
Ia pun menyayangkan ada pihak-pihak yang coba ingin menjegal putra putri terbaik bangsa yang berniat ingin mengabdikan dirinya membangun Kabupaten Buton. Sementara konstitusi membolehkan selama yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bahkan Luwi Sutaher menganggap isu tersebut terlalu murahan jika hal itu dihembuskan oleh bakal calon Bupati Buton maupun tim suksesnya.
“Isu tersebut terlalu murahan jika hal tersebut sengaja dihembuskan oleh bakal calon Bupati Buton atau tim seksus bakal calon Bupati Buton dengan niat menjegal bakal calon Bupati Buton lainnya yang kependudukannya berasal dari luar administrasi Kabupaten Buton,” katanya melalui rilis yang diterima media ini, Minggu (28/4/2024) malam.
Dirinya pun mengucapkan terimakasih kepada para bakal calon Bupati Buton yang sudah berniat baik untuk membangun Kabupaten Buton.
“Ucapan terima kasih kepada para bakal calon Bupati Buton yang sudah berniat baik untuk membangun Kabupaten Buton serta saya juga mendorong dan memberikan semangat para bakal Calon Bupati Buton tersebut agar terus maju, dan selama niatnya baik, maka jangan perdulikan kata mereka, toh juga nanti rakyat yang menentukan,” ucapnya.
Lebih lanjut Luwi Sutaher yang juga merupakan Pembina Lembaga Pemerhati Hukum Nusantara itu menegaskan, tidak ada jaminan Kabupaten Buton akan maju jika dipimpin putra daerah begitupun sebaliknya.
“Sehingga menjadi catatan jika hari ini rakyat Buton membutuhkan calon pemimpin yang tulus ingin membawa Kabupaten Buton bisa lebih maju, siapapun dia dan dari mana saja asalnya,” tegasnya.
Untuk itu, Luwi Sutaher mengingatkan, agar seluruh masyarakat Kabupaten Buton tidak terlena dengan isu-isu yang coba dibangun secara masif oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin saja sebagai tim sukses bakal calon bupati tertentu. Namun, lebih fokus menilai visi misi dan program yang ditawarkan oleh bakal calon bupati maupun tim suksesnya.
“Agar seluruh rakyat Kabupaten Buton jangan terlena dengan isu yang coba dibangun secara masif oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin saja sebagai tim sukses bakan calon bupati tertentu, akan tetapi bisa fokus menilai misi, misi dan program yang jelas, juga niatan yang tulus dari bakal calon Bupati Buton kedepan,” ingatnya.
“Karena pihak-pihak yang hari ini menghembuskan isu putra daerah yang mungkin juga hari ini menjabat, toh belum bisa berbuat apa-apa untuk kemajuan daerah,” sambungnya.
Luwi Sutaher yang masih menjabat sebagai Sekretaris DPW Front Pemuda Muslim Maluku Sulawesi Tenggara itu kembali menegaskan, agar isu putra daerah segera dihentikan karena hal tersebut dinilai inkonstitusional dan bisa berdampak menimbulkan perpecahan diantara sesama masyarakat di Kabupaten Buton.
“Jika isu putra daerah terus dihembuskan sampai pada masa kampanye bisa berakibat pada pidana Pemilu, sehingga untuk kebaikan bersama, persatuan dan kesatuan juga untuk menjaga hak konstitusional setiap warga negara untuk mencalonkan diri sebagai calon kepala kaerah terkhusus Kabupaten Buton, maka saya mengajak untuk kita bisa dewasa dalam politik, dan silahkan menjual visi, misi dan program untuk masa depan Buton tanpa harus membangun narasi murahan yang melanggar hak konstitusional warga negara lainnya secara sosial,” tegas Luwi Sutaher yang juga merupakan praktisi hukum itu.
Diakhir rilisnya, Luwi Sutaher yang berprofesi sebagai Advokat itu menutup pembicaraan dengan menyampaikan permohonan maaf apabila penyataannya menyinggung pihak lain.
Editor: La Ode Ali