Hasil Survei, Kesadaran Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Masih Rendah

TerawangNews.com, JAKARTA – Nielson dan Unicef menyatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk tertib dan patuh terhadap protokol kesehatan masih sangat rendah. Padahal salah satu kunci untuk mencegah wabah covid-19 semakin meluas saat ini hanya memperketat penerapan protokol kesehatan berupa 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) selagi vaksin covid-19 belum resmi diluncurkan.

Dari survei yang dilakukan di enam kota yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Semarang menunjukkan bahwa yang tertib dan patuh terhadap protokol kesehatan secara penuh hanya sekitar 31,5 persen. Sementara yang menerapkan protokol kesehatan secara parsial (dua paket dari tiga paket) sebanyak 36 persen dan yang menerapkan protokol kesehatan hanya satu paket saja 23,2 persen. Sedangkan sisanya 9,3 persen sama sekali mengabaikan protokol kesehatan.

Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku Unicef, Rizky Ika Syafitri, menyatakan bahwa kota yang paling patuh terhadap penerapan protokol kesehatan dari enam lokasi tersebut adalah Jakarta dan Semarang. Hal ini menjadi pertanda bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatannya dari paparan covid-19 cukup baik.

“Masyarakat sudah tahu tentang bahaya Covid-19, namun ada juga yang pengetahuannya keliru dan tidak lengkap, ini akan berdampak pada perilaku. Maka, ketika komunikasi ditingkatkan implementasi satu paket 3M akan meningkat dari capaian sekarang,” jelas Rizky dalam keterangannya, Rabu (4/11/2020) dikutip dari rri.co.id.

Seperti diketahui bahwa upaya penanganan covid-19 menjadi kunci utama agar kehidupan bisa kembali normal seperti semula. Semua pihak juga sepakat bahwa pengendalian wabah juga menjadi strategi utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Saat ini pertumbuhan ekonomi anjlok lantaran wabah covid-19 telah menyerang berbagai sisi kehidupan ekonomi masyarakat dari UMKM hingga korporasi.

Sementara itu Konsultan Unicef Indonesia, Risang Rimbatmaja menjelaskan perlunya edukasi lebih lanjut tentang cara penularan covid-19. Termasuk diantaranya adalah edukasi secara komprehensif terkait dengan fenomena orang tanpa gejala (OTG). Pasalnya pasien OTG rentan menularkan virus kepada lingkungannya ketika dirinya abai untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Harus ada edukasi lebih lanjut. Ada fenomena mispersepsi bahwa saya sehat. Konsep OTG belum betul-betul masuk di benak orang. Jangan sampai masyarakat menganggap, hanya karena seseorang terlihat sehat maka Ia tidak terjangkit, bisa jadi OTG,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul “Survei: Kesadaran Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Rendah”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *