Balita Berusia 4 Tahun di Buton Alami Gizi Buruk, La Bakry: Kita akan Bantu Biaya Pengobatannya sampai Sembuh

TERAWANGNEWS.com – Bupati Buton, La Bakry mengaku akan membantu biaya pengobatan seorang balita bernama Nur Hafizah (4) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) karena mengalami gizi buruk akibat kekurangan nutrisi.

Hal itu dikatakan La Bakry didampingi Kapolres Buton, AKBP Gunarko saat menjenguk pasien gizi buruk tersebut di RSUD Buton, Jum’at (9/7/2021).

“Mereka ditangani full, biayanya ditanggung pemerintah daerah, jadi sampai sembuh baru pulang, sampai pulih baru pulang,” katanya di ruang rawat anak RSUD Buton.

Menurut La Bakry, sakit yang dialami Nur Hafizah merupakan penyakit bawaan sejak berusia 3 bulan akibat alergi susu.

”Sejak lahir sesar sejak 3 bulan dia sudah bermasalah tidak bisa minum asi dan pernah alergi susu sehingga dia muntah dan itu berlanjut terus,” ujarnya.

Ditempat yang sama, ibu pasien Arfiah (37) warga Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton mengatakan, anaknya mengalami gizi buruk sejak berusia 2 tahun, karena sering mengkonsumsi mie instant.

“Rajin makan, hanya makan mie, tapi saya kasih mie mentah jarang-jarang juga, saya kasih mie masak begitu,” katanya.

Awalnya lanjut Arfiah, anaknya itu sakit demam lalu di bawah ke RSUD, oleh dokter mengatakan bahwa anaknya mengalami gizi buruk.

Setelah mendapatkan perawatan selama 22 hari di rumah sakit, anaknya kata Arfiah telah dinyatakan sehat dan boleh pulang ke rumah. Namun, baru 2 minggu pulih, balita berusia 4 tahun itu kembali sakit.

“Sudah 4 hari ini sudah yang kedua, yang pertama 22 hari, keluar, hanya 2 Minggu drop lagi karena tidak makan, karena hanya isap sari-sari makanan saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Buton, dr. Ramli Code mengungkapkan, selain mengalami gizi buruk, pasien juga mengalami banyak gangguan penyakit diantaranya infeksi paru-paru, sehingga untuk mengembalikan berat badannya yang hanya 7 kilogram diusianya yang 4 tahun, harus memerlukan proses.

“Dia usia 4 tahun, berat badan 7 kilo, itu gizi buruknya luar biasa sangat berat dan sudah banyak gangguan penyakitnya ada infeksi paru-paru, gangguan lambung sehingga untuk mengembalikan berat badan yang normal bukan kita pesimis ya tetap optimis panjang prosesnya masih lama,” ungkapnya.

Akibat gizi buruk yang dialami pasien lanjut Ramli Code, akan berpengaruh terhadap perkembangan otaknya saat tumbuh dewasa nanti.

“Ini yang sangat berpengaruh, kalau gizi buruk begini, otaknya, perkembangan otaknya yang akan berpengaruh kalau tumbuh besar,” jelasnya.

Pihaknya tambah Ramli Code, akan merawat pasien semaksimal mungkin. Dan mengenai biaya pengobatannya seperti yang disampaikan Bupati Buton kepadanya, akan ditanggung oleh pemerintah daerah melalui APBD.

“Jadi dokter ahli anak sudah tangani, kami banyak yang tanya kenapa tidak dirujuk dok, nda ada opsi rujukan juga, karna kalupun dirujuk penangananya juga sama di Baubau dengan di sini dokter ahli dan tidak ada teknologi yang bisa lebih, hanya dengan obat dan cairan yang masuk jadi tetap kita rawat di sini semaksimal mungkin,” pungkasnya.

(ras/al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *